Gelombang Tinggi Diprediksi Menghantam Pantai DIY Besok, Warga Pesisir Bersiap
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Gelombang setinggi empat sampai enam meter diperkirakan akan menerjang kawasan Pantai Selatan pada Selasa (26/7/2022) siang. Masyarakat yang beraktivitas di kawasan pantai diminta berhati-hati terkait dengan kondisi ini agar dampak kerugian yang terjadi bisa ditekan sekecil mungkin.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 1 DIY di Pantai Sadeng, Kapanewon Girisubo, Sunu Handoko mengatakan, sudah mendapatkan perkembangan cuaca dari BMKG. Diperkirakan pada Selasa siang ada kenaikan gelombang dengan ketinggian mencapai empat sampai enam meter.
Advertisement
“Mudah-mudahan pada saat terjadi puncak gelombang tidak menimbulkan kerusakan,” kata Sunu kepada wartawan, Senin (25/7/2022).
Menurut dia, informasi prakiraan cuaca ini sudah disampaikan ke nelayan. Sunu berharap kepada nelayan untuk tidak memaksan mencari ikan di laut pada saat terjadi gelombang tinggi. “Kami hanya bisa mengimbau supaya jangan terlalu memaksa melaut. Ini untuk keselamatan masing-masing,” katanya.
BACA JUGA: Hasil Lab UGM: Omicron Varian Baru BA.5 Mendominasi Kasus Covid-19 DIY
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Lurah Tepus, Kapanewon Tepus, Hendro Pratopo. Menurut dia, sudah menerima informasi terkait dengan potensi naiknya gelombang air laut pada Selasa siang.
“Informasi ini sudah kami sampaikan kepada pedagang di kawasan Pantai Indrayanti,” katanya.
Topo, sapaan akrabnya mengatakan, gelombang tinggi merupakan kondisi alam yang sering terjadi setiap tahunnya. Bahkan, sambung dia, gelombang tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu sempat menimbulkan sejumlah kerusakan mulai dari bangunan hingga lapak mirip para pedagang. “Ada juga yang sampai kehilangan uang hingga jutaan rupiah karena uang ikut hanyut terseret ombak,” katanya.
Dia berharap kejadian ini tidak kembali terulang pada saat terjadi gelombang tinggi. Oleh karenanya, para pedagang diminta mengantisipasi agar kerusakan bisa ditekan sekecil mungkin. “Informasi naiknya gelombang ini sudah kami sebar ke grup WA milik para pedagang,” katanya.
Ketua Kelompok Nelayan di Pantai Baron, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Mardi mengatakan, para nelayan sudah mengetahui informasi terkait dengan adanya potensi kenaikan gelombang air laut. Menurut dia, sudah ada antisipasi dengan menaikan perahu ke tempat yang lebih tinggi.
Meski demikian, ia tidak menampik bahwa masih ada puluhan perahu yang tetap berada di alur sungai bawah tanah Baron. “Total ada 93 perahu, tapi tidak semua dinaikan. Untuk keamanan ada yang saling diikat dengan tambang agar tidak hanyut saat diterjang gelombang pasang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement