Advertisement
Gelar Gropyok Sampah, DLH Kulonprogo: Olahan Sampah Akan Diarak Warga

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo memulai kegiatan Gropyok Sampah 2022. Nantinya sampah yang dikumpulkan akan dipilah dan dikreasikan jadi ornamen yang bakal diarak dalam Grebek Sampah di 12 Desa Budaya di Kulonprogo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo, Sumarsana menerangkan kegiatan Grebek Sampah merupakan kegiatan bersumber dari danais yang rencananya akan digelar di 12 Kalurahan Desa Budaya. Sebelumnya tahap sosialisasi tentang tata cara pengelolaan sampah telah dilakukan dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat hingga kepala sekolah yang ada di tiap Desa Budaya.
Advertisement
"Hari ini, kegiatan gropyok sampah kedua sebelun puncaknya nanti. Harapan adanya Gropyok Sampah di lingkungan Desa Budaya kemudian dipilah, dibersihkan dan dihias menjadi sebuah kreasi menjadi grebeknya," ujar dia, Jumat (19/8/2022).
BACA JUGA: DPRD Kulonprogo: Atlet Paralimpik Butuh Bantuan Penjemputan
Di Kalurahan Tayuban, Panjatan misalnya masing-masing Padukuhan sudah melakukan Gropyok Sampah. Sampah rencananya bakal dijelaskan lalu diarak bersamaan dengan pentas budaya di Desa Budaya. "Bersih desa diadakan di sini otomatis harapan kami bersih desa tidak hanya bersihnya saja, melainkan benar-benar teraplikasikan dalam bentuk mengelola sampah yang ada di lingkungan ini," ujar dia.
Sumarsana menjelaskan bila inti dalam pengelolaan sampah terdiri dari dua aspek, yakni pengurangan dan penanganan. Aspek pengurangan dilakukan oleh masyarakat. "Sebagai contoh bagaimana kita mengurangi sampah kalau tidak terpaksa beli air mineral kita bisa menggunakan gelas dalam sebuah acara berarti," kata dia.
Lebih lanjut Sumarsana menilai pemanfaatan sampah bisa dimulai dari rumah tangga. Misalnya, besek plastik yang kerap digunakan dalam kegiatan di lingkungan masyarakat dapat digunakan kembali, tidak hanya sekaliipakai lantas dibuang. "Manfaatnya kalau sampah itu dikelola, kalau sudah tidak bermanfaat dan [dibuang] ke bank sampah maka tidak akan mengotori lingkungan. Contohnya, plastik yang membutuhkan waktu lama untuk busuk. Kalau tidak dikelola dari rumah tangga yang bermitra dengan bank sampah, maka plastik dibuang ke sungai, kebun dan lain-lain," jelasnya.
Bila masyarakat ikut mengelola sampah dari lingkungannya termasuk dari rumah, maka sampah yang masuk ke TPA akan berkurang. "Sampah habis di lingkungannya, otomatis sampah yang dibuang ke Banyuroto berkurang. Sehingga umur TPA akan lebih lama," ucap dia.
Sementara itu Pj. Bupati Kulonprogo, Tri Saktiyana berpesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. "Saya berpesan jangan membuang sampah sembarangan," tegasnya.
"Kelola sampah dengan baik mulai dari rumah dan sekolah. Sampah menjadi berkah dan menjadi bersih dan indah."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pratikno Sebut Pemerintah Tindaklanjuti Putusan MK Soal SD dan SMP Gratis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Melanda Jogja Petang Ini, Berikut Laporan Kerusakan Sementara dari Pusdalops BPBD DIY
- 7 ASN di Lingkungan Pemkab Bantul Terancam Sanksi Ringan hingga Berat
- Pemda DIY Relokasi Parkir ABA ke Kawasan Premium Kotabaru, Begini Penampakan Lokasinya
- Kemenkum DIY Respons Rapergub Terkait Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin dan Kelompok Rentan
- Kronologi Penganiayaan Sesama Santri Ponpes Ora Aji di Sleman, Korban Dilaporkan Karena Kasus Pencurian
Advertisement
Advertisement