Advertisement
Suporter Tewas Terus Terjadi, BCS Tak Mau Berharap Banyak dengan Polisi dan Pemkab Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Koordinator Brigata Curva Sud (BCS), kelompok suporter PSS Sleman Zulfikar Nugroho Putro mengaku tak mau berharap banyak ke polisi maupun Pemkab Sleman untuk mencegah terulangnya kasus penganiayaan yang menewaskan salah satu suporter PSS belum lama ini.
Pasalnya kata dia, kasus penganiayaan terhadap suporter sampai sekarang terus terulang. Bahkan belum genap 40 hari, sudah ada dua nyawa suporter melayang selama gelaran Liga Indonesia Baru (LIB) tahun ini.
Advertisement
“Tidak mau berharap banyak. Lha gimana ya, terjadi terus [kasus penganiayaan], malah belum ada 40 hari sudah ada dua [suporter] yang terbunuh,” kata Zulfikar, diwawancarai Harianjogja.com, Senin (29/8/2022) malam.
Suporter lain yang dimaksud Zulfikar adalah Tri Fajar Firmansyah yang juga fans PSS Sleman. Ia mengalami kejadian tak jauh beda seperti Aditya, yakni dikeroyok sekelompok orang tak dikenal pada Juli lalu sekitar pukul 20.00 malam.
Dikatakannya, hingga saat ini belum ada tindak lanjut bersama dengan pihak klub PSS Sleman dan Bupati Sleman ihwal bagaimana upaya serius mencegah agar kasus serupa tak terulang.
Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. menyatakan peristiwa penganiayaan terjadi akibat pertandingan yang berakhir hingga larut malam. “Kejadian kemarin itu kan terjadi karena terlalu malam. Mulainya jam 08.30 malam, pulang sudah jam 10.30,” papar Kustini.
BACA JUGA: Dana Keistimewaan DIY Diperiksa BPK
Untuk diketahui, kejadian yang menimpa Aditya menambah rentetan kasus kekerasan dalam sepak bola yang berujung kematian. Di DIY, dalam rentang tujuh tahun, telah ada lima korban meninggal akibat sepak bola termasuk Aditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dugaan Eksploitasi dan Kekerasan Pemain Sirkus di Taman Safari, DPR Minta Aparat Mengusut Tuntas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Animo Masyarakat untuk Mengikuti PKG di Bantul Masih Minim, Pemkab Kerahkan ASN
- Pemerintah Kalurahan Gadingharjo Gandeng UNY Dalam Seleksi Pamong
- 694 Personel Dikerahkan Amankan Perayaan Paskah 2025 di Bantul
- Wacana Penghapusan Kuota Impor, Guru Besar UGM Khawatir Bisa Mematikan Produk Pangan Lokal
- Klaim Walhi Jogja Temukan Sampah di TPSS Pandansari Dibantah DLH Bantul
Advertisement