Advertisement
7 SD Negeri di Bantul Rusak dan Membahayakan sehingga Butuh Perbaikan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Tujuh sekolah dasar negeri (SDN) di Bantul rusak dan membutuhkan perbaikan karena membahayakan jika digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ketujuh SDN yang rusak itu ditemukan setelah Komisi D DPRD Bantul yang membidangi pendidikan melakukan inspeksi mendadak (sidak), Selasa (4/10/2022) lalu.
Ketua Komisi D DPRD Bantul Suratman mengatakan ketujuh SDN yang rusak meliputi SDN Lemah Rubuh (Kecamatan Imogiri), SDN Imogiri (Imogiri), SDN Kadipiro (Kasihan), SDN Sawit (Sewon), SDN Klagaran (Sanden), SDN 3 Bantul (Bantul), dan SDN 1 Wijirejo (Pandak).
Advertisement
“Rata-rata kerusakannya adalah bangunan ruang kelas dan kantor. Bahkan dua ruang kelas SDN Sawit di Sewon tidak bisa digunakan karena atapnya sudah lapuk dan membahayakan jika digunakan,” kata Suratman saat ditemui di DPRD Bantul, Rabu (5/10/2022).
Suratman mengatakan sidak dilakukan sebagai bagian dari ketugasan Komisi D untuk mengawasi TK, SD, dan SMP. Sejauh ini, DPRD Bantul baru sidak ke sejumlah SD dan menemukan banyak bangunan SDN yang rusak dan kondisinya memprihatinkan.
Setelah melakukan sidak dan pendataan bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Komisi D akan mengupayakan perbaikan gedung sekolah tersebut menggunakan APBD 2023 mendatang. “Kalau anggaran belanja daerah 2023 tidak memungkinkan, akan kami usulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi [Kemendikbud-Ristek] melalui dana alokasi khusus [DAK],” ujarnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini berharap Pemerintah Kabupaten Bantul mendata kembali semua gedung sekolah kemudian membuat skala perioritas untuk perbaikan, terutama sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan dan butuh perbaikan segera, seperti SDN Sawit.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Bantul Yasmuri menambahkan SDN Sawit sangat memprihatinkan, karena dua ruangan kelas sama sekali tidak bisa digunakan, sehingga siswa harus menggunakan ruang lainnya untuk kegiatan belajar mengajar. Menurutnya SDN tersebut masuk perioritas untuk direhab. “Menurut saya SDN Sawit perlu rehab total,” ujarnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan SDN yang mengalami kerusakan rata-rata sejak 2006 belum pernah diperbaiki. Selain rusak ruang kelasnya, gedung sekolah juga perlu dicat kembali supaya menarik sebagai ruang belajar mengajar bagi siswa.
BACA JUGA: Ribuan Koleksi Sonobudoyo Belum Teridentifikasi, Alat Canggih Ini Didatangkan
Sementara itu, Kepala Bidang SD Disdikpora Bantul Edy Sutrisno mengakui ada sejumlah SDN yang kondisinya memprihatinkan dan butuh rehabilitasi. Jawatannya masih mendata jumlah gedung SD yang rusak. Sekolah yang rusak rata-rata dibangun 2006 atau setelah gempa Bumi.
Dari hasil sidak bersama Komisi D DPRD Bantul, Disdikpora Bantul mengusulkan perbaikan gedung sekolah melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar bisa diakomodasi dalam APBD 2023, “Insyaaalah untuk SDN Sawit menjadi perioritas utama usulan dewan dan dinas untuk direhab 2023 mendatang,” ujar Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Lagi, Dokter Diduga Lecehkan Pasien Rumah Sakit Swasta di Malang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Empat Bangunan SMP yang Rusak di Bantul Bakal Diperbaiki Tahun Ini
- Kecelakaan Mobil dan Motor di JJLS Bantul, Satu Orang Meninggal Dunia
- Perayaan Paskah 2025, Ribuan Polisi di Kota Jogja Jaga Ketat 59 Tempat Ibadah
- Sepanjang Triwulan Pertama 2025 Ada 65 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bantul
- Tebing Breksi Hanya Andalkan Live Music Untuk Tingkatkan Angka Kunjungan Wisatawan
Advertisement