Advertisement
Meningkat Tajam, Nilai Ekspor Kopi 2022 Capai Rp10 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Ekspor kopi secara nasional pada 2022 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang Januari hingga Agustus 2022 jumlah ekspor kopi mencapai USD 698,18 juta atau sekitar Rp10 Triliun. Jumlah itu naik sebesar 45,52% dibandingkan Januari hingga Agustus 2021.
Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Riyani Tirtoso menjelaskan selain naik dari jumlah nominal juga mengalami peningkatan dari sisi volume hingga mencapai 256.000 ton. Jumlah itu meningkat sekitar 16,60% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan itu disebabkan oleh tingginya permintaan kopi asal Indonesia dari sejumlah negara.
Advertisement
Negara tujuan ekspor kopi Indonesia tertinggi antara lain Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar US$183,69 juta atau sekitar Rp2,8 triliun. Mesir menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai US$50,47 juta.
"Negara tujuan ekspor kopi Indonesia terbesar berikutnya, Belgia dengan nilai sebesar US$45,17 juta," katanya dalam rilis yang diterima Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Teman Bus Jalur Godean Angkat Tangan karena Sepi Penumpang
Ia menambahkan saat ini kopi robusta masih mendominasi ekspor kopi Indonesia. Mengingat jenis biji kopi ini termasuk paling banyak ditanam dan rasanya khas dengan wangi tembakau. Kopi Gayo dan Mandailing merupakan jenis kopi yang paling disukai oleh masyarakat di Amerika Serikat. Bahkan kopi Arabica Jawa Barat menjadi salah satu kopi termahal di dunia. "Ternyata kopi Indonesia banyak disukai dari negara lain," ujarnya.
Ia mengatakan lembaganya memiliki program Desa Devisa Klaster Kopi yang meliputi pendampingan kepada para petani kopi. Melalui program ini dilakukan penguatan produksi kopi dan perluasan akses pasar. Sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi petani kopi dan memperluas area pemasaran kopi sampai ke ekspor.
Selain itu berkolaborasi kami dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memberikan pendampingan kepada 7.541 petani di 82 Desa di seluruh Indonesia. "Kami mendorong agar para petani kopi ini bisa melakukan ekspor," katanya.
Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute, Rini Satriani menyatakan Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar dunia. Ia mencatat total produksi pada 2020 di angka 762.000 ton, meningkat dari 752.000 ton. Mas produksi kopi nasional dihasilkan dari provinsi Sumatera Selatan (198.000 ton), Lampung (117.000 ton), Sumatera Utara (76.000 ton), Aceh (73.000 ton) dan Bengkulu (62.000 ton).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement