Advertisement
Forum Bank Sampah Kraton Gencarkan Jumlah Nasabah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Penanganan sampah di Kemantren Kraton dilakukan dengan peningkatan nasabah bank sampah. Strategi penambahan nasabah tersebut dibahas dalam Forum Bank Sampah yang diselenggarakan di Kelurahan Panembahan, Kraton pada Senin (28/11/2022).
Dihadiri oleh belasan pengurus bank sampah yang berada di tiga kelurahan yaitu Patehan, Kadipaten, dan Panembahan, semuanya berkomitmen untuk meningkatkan nasabah. Strategi peningkatan tersebut dengan mengembangkan berbagai metode pengolahan sampah agar lebih bernilai jual.
Advertisement
Mantri Pamong Praja Kemantren Kraton Sumargandi menjelaskan beberapa metode pengelolaan sampah organik yang dilakukan bank sampah di wilayahnya adalah biopori, maggot, ember tumpuk, losida, eco enzym. “Model-model itu sudah diterapkan oleh pengurus bank sampah,” katanya saat pemaparan, Senin sore.
BACA JUGA: Satu Keluarga Tewas di Magelang, Ditemukan di Kamar Mandi
Sumargandi menyebut pengurus bank sampah yang memilih sendiri model pengelolaan sampahnya. “Pemilihannya dilakukan oleh pengurus bank sampah sendiri, karena merek yang lebih memahami kebutuhannya,” jelasnya.
Pengolahan sampah anorganik, jelas Sumargandi, juga dilakukan oleh bank sampah yang ada. “Untuk sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual akan dijual, yang sudah tidak ada seperti plastik akan diolah dengan ditingkatkan nilai gunanya, misalnya dibuat alas meja, hiasan dinding, dan sebagainya tergantung kreasi masing-masing,” ujarnya.
Ketua Forum Bank Sampah Jogja Aman Yuriadijaya mengapresiasi langkah-langkah penanganan sampah Kemantren Kraton tersebut. Aman menyebut memang diperlukan berbagai cara yang menggiurkan masyarakat untuk bergabung dengan bank sampah.
Peningkatan nasabah, jelas Aman, adalah kunci penanganan sampah. “Peningkatannya dengan memberikan pemahaman manfaat-manfaat yang didapat dengan jadi nasabah bank sampah,” katanya.
Selain itu, peningkatan nasabah bank sampah dapat dilakukan dengan menggerakan berbagai pihak dalam kelurahan. “Bisa lewat PKK untuk ibu-ibu, pos ronda untuk bapak-bapak, dan karang taruna untuk yang muda, cara seperti itu cukup terbukti berhasil,” jelasnya.
Aman yang juga Sekretaris Daerah Jogja ini menyebut penanganan sampah yang komprehensif jadi kunci. “Soalnya tahun depan ada rencana TPST Piyungan ditutup kalau masyarakat tidak mengelola dengan baik maka bisa jadi masalah,” ujarnya.
Berbagai langkah telah disiapkan Pemkot Jogja, lanjut Aman, untuk menangani masalah sampah. “Peran masyarakat juga penting makanya perlu gotong royong bersama,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ketua DPR RI Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
- BPBD Sleman Alokasikan 100.000 Liter Air untuk Dropping
- Mahasiswa Meninggal karena Kecelakaan Laut, UGM Kirim Psikolog ke Lokasi KKN di Maluku Tenggara
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka: Begini Cara Gratis Keluar dan Masuk di Gerbang Tol dan Exit Toll Prambanan
- Hendak Menceburkan Diri ke Laut di Parangtritis, Warga Lansia Asal Bogor Selamat
Advertisement
Advertisement