Advertisement
Pemkab Sleman Semakin Paperless dengan Aplikasi Srikandi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi), di kompleks Kantor Pemkab Sleman, Kamis (1/12/2022). Aplikasi itu untuk mendukung terwujudnya keseragaman dan keterpaduan pengelolaan kearsipan dinamis berbasis elektronik.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman, Sri Wantini, menjelaskan aplikasi Srikandi sudah dapat digunakan secara efektif di lingkungan Pemkab Sleman. Hal ini ditandai dengan telah disetujuinya akun live Srikandi oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan diberikan alamat domain https://srikandi.arsip.go.id.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Dalam penerapan secara efektif aplikasi Srikandi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah melakukan pendampingan pembuatan akun Srikandi untuk semua perangkat daerah yang dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 22 September 2022," katanya.
Setelah pembuatan akun ini, dilanjutkan dengan pendampingan praktek penggunaan Srikandi pada tanggal 10-20 Oktober 2022. Dengan begitu, seluruh perangkat daerah sudah dapat menggunakan aplikasi Srikandi untuk persuratan di lingkungan Pemkab Sleman ke arah paperless, seperti penggunaan tanda tangan elektronik (TTE).
Tahapan selanjutnya adalah penyebarluasan jangkauan aplikasi Srikandi ke UPT dan sekolah. "Kunci dari keberhasilan penerapan aplikasi Srikandi adalah pembiasaan untuk berubah dari persuratan manual ke persuratan digital. Oleh karena itu tagline yang diusung dalam penerapan aplikasi Srikandi ini adalah Ora Digital, Ketinggal," ungkapnya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan aplikasi Srikandi ini merupakan bentuk kesigapan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman dalam merespon kemajuan teknologi serta mewujudkan pengelolaan arsip go digital.
Dengan adanya aplikasi pengelolaan arsip secara digital ini diharapkan mampu menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, transparan dan akuntabel. "Kalau dulu konsep arsip hanya sebagai administrasi, maka ke depan konsep arsip adalah sebagai informasi. Dengan pengelolaan arsip yang baik, maka akan membantu kita untuk mengambil keputusan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Catat Rekor, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi dalam Sewindu
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- Jangan Keburu Pulang Solo, KRL Jogja Solo Hari Ini Sampai Jam 8 Malam
- Truk Proyek Tol Perparah Kerusakan di Ruas Jalan Tempel-Dekso
- Dua Varietas Baru Durian Diperkenalkan di Embung Tonogoro
- Dinkes Bantul Buka Layanan Vaksinasi Booster Kedua, Ini Prosedurnya
- Pesan DKP Gunungkidul, Kalau Bosan Pelihara Ikan Predator Jangan Dibuang!
Advertisement
Advertisement