Advertisement
Warga Jogja Punya Kesadaran Tinggi Menunda Punya Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Kota Jogja dinilai punya kesadaran yang tinggi untuk menunda memiliki anak. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terkendali baik untuk tata kota.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Jogja menilai kesadaran penduduk di wilayahnya cukup tinggi dalam merencanakan kelahiran anak. Kondisi ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang berada di angka 0,98 persen dengan rata-rata per keluarga mempunyai 1,2 anak.
Advertisement
"Sebetulnya menunda saja, kesadaran untuk merencanakan memiliki anak cukup tinggi. Setelah menikah, pasangan langsung ada rencana kapan mau punya anak. Itu terlihat dari pertumbuhan penduduk 0,98 persen dan jumlah rata-rata anak yang 1,2 per keluarga," kata Kepala DP3AP2KB, Edy Muhammad, Senin (12/12/2022).
Fenomena perencanaan untuk memiliki anak itu juga didukung dengan persentase keikutsertaan program keluarga berencana (KB) yang cukup tinggi di Jogja. Dari 89.092 jumlah keluarga di Jogja, 40% adalah pasangan usia subur. Sebanyak 36.000 adalah peserta KB aktif.
"Masih banyak pula yang pakai pola mandiri. Cukup besar juga angkanya. Mulai dari yang tradisional atau yang inisiatif dengan alat kontrasepsi lain," ujar dia.
BACA JUGA: Belajar Kelola Sampah dari Cara Cerdas Kalurahan Panggungharjo
Edy menjelaskan fenomena ini cukup penting untuk wilayah Jogja yang tidak terlalu luas dan berdampak pada kepadatan area yang masih bisa ditanggulangi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak terlalu signifikan membuat mobilitas masyarakat di Jogja tidak terlalu tinggi, terkecuali pada masa libur panjang dan masa akhir pekan.
Namun, Edy menyebut penduduk di Jogja masih punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan berkaitan dengan tingkat pemerataan pendidikan antara laki-laki dan perempuan. Menurut dia masih ada ketimpangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan, khususnya pada jenjang sarjana dan magister.
"Bila dilihat dari sebaran pendidikan, sampai dengan SLTA antara laki-laki-laki dan perempuan seimbang. S1 dan S2 mulai lebih banyak laki-laki," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bus Terjun dari Jembatan kemudian Terbakar, 45 Orang Dilaporkan Tewas
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement