Advertisement
Diminta Pindah, Pedagang di Jalan Perwakilan Ancam Surati UNESCO

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah pedagang dan warga yang berada di kawasan Jalan Perwakilan, Malioboro meminta agar rencana pengosongan bangunan oleh pemerintah setempat ditunda.
Mereka yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Kordinasi Perwakilan (FKKP) itu bahkan berencana untuk menyurati UNESCO lantaran belum mendapat kepastian soal relokasi ke tempat baru.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Pemkot Jogja telah mengintruksikan agar pedagang dan warga yang menempati lokasi itu agar mensterilkan bangunan per 31 Desember mendatang.
Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari penataan kawasan Sumbu Filosofi yang saat ini tengah diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Namun, pedagang bersikukuh karena belum adanya kejelasan dari pemerintah berkaitan dengan solusi dan permintaan dari pihak FKKP. "Belum ada kata sepakat dengan Pemkot dalam hal apapun. Kami tidak akan pergi sebelum ada kejelasan solusi. Kami juga akan mengirimkan surat pada UNESCO atas rasa keberatan kami sebagai orang yang terdampak langsung atas kebijakan sumbu filosofi," kata Ketua FKKP Adi Kusuma, Selasa (27/12/2022).
BACA JUGA: Asyik! Diskop UKM DIY Bakal Tetap Lanjutkan Program Pengembangan UKM Tahun Depan
Menurutnya, rencana pengosongan bangunan yang sehari-hari digunakan pedagang sebagai tumpuan hidup itu akan menimbulkan dampak yang serius.
Mereka akan kehilangan mata pencaharian yang telah belasan bahkan puluhan tahun dijalani. Total warga terdanpak kebijakan itu berkisar 108 orang yang terdiri dari 14 orang pelaku usaha dan 94 pekerja, juga belum termasuk penghuni rumah tinggal.
"Kami hanya ingin agar kebijakan tersebut ditunda agar kami dapat bangkit setelah terdampak pandemi. Apalagi sosialisasi rencana pengosongan bangunan yang hanya sekitar tiga bulan dari waktu rencana eksekusi, terlalu mepet," katanya.
Adi mengklaim mestinya pemerintah melibatkan warga yang selama belasan tahun tinggal di kawasan Sumbu Filosofi. Pihaknya ingin agar pemerintah melibat dan memberdayakan warga dalam proses pengajuan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO.
"Bukan disingkirkan seperti sekarang ini. Kami sebagai pelaku usaha telah puluhan tahun melakukan kegiatan ekonomi dan juga turut berpartisipasi dalam memajukan budaya dan juga parwisata di sisi utara Jalan Perwakilan yang merupakan bagian dari Kawasan Sumbu Filosofi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Susi Air Dibakar di Papua, Pilot dan Penumpang Hilang
Advertisement

Ikuti Post-tour ATF, Banyak Peserta Terkesan dengan Objek Wisata DIY
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Bantul Catat Total Kerugian Akibat Bencana di Awal Tahun Capai Rp159 Juta
- Ruas Jalan Tempel-Dekso Rusak Parah Akibat Truk Proyek Tol Jogja Bawen, Perlu Diadukan ke Gibran?
- Ketua Remais Cabuli Anggotanya Saat Menginap di Masjid di Gamping Sleman
- BREAKING NEWS: Muhamadiyah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh di 23 Maret 2023
- Sudah 20 Anak Jadi Korban Pencabulan Ketua Remaja Masjid di Gamping
Advertisement
Advertisement