Advertisement
Jengkel Pengaman Jembatan Glagah Kerap Diterobos, Dishub Kulonprogo Bikin Portal Permanen
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Sering digeser-geser, water barrier pengaman Jembatan Glagah yang rusak kini ditutup menggunakan portal besi permanen. Cara ini diharapkan ampuh menangkal pengendara yang nekat menggeser penutup akses jembatan tersebut.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kulonprogo, Sukirno menerangkan penutupan Jembatan Glagah dengan portal besi resmi dilakukan pada bulan ini.
Advertisement
Portal besi yang dipasang di bibir-bibir masuk jembatan bersifat permanen, bukan tipe portal yang bisa dibuka tutup. Hampir seluruh mulut jembatan ditutup, hanya menyisakan celah sedikit untuk melintas kendaraan roda dua. "Penutupan permanen sejak 8 Februari. Sementara untuk roda dua masih bisa lewat secara bergantian," ucap dia, pada Senin (13/2/2023).
Langkah penutupan permanen ini diambil lantaran masih ada sejumlah pengendara yang nekat melintasi Jembatan Glagah. Padahal jembatan tersebut telah dinyatakan rusak beberapa bulan lalu sehingga aksesnya ditutup menggunakan water barrier.
Sayangnya penutupan dengan cara ini masih saja diterobos sejumlah pengendara dengan menggeser penghalang yang dipasang di jembatan.
Sebelumnya, Dishub kerap menerima aduan dari masyarakat terkait dengan adanya oknum pengendara yang sengaja menggeser water barrier dan papan imbauan yang dipasang di sana.
BACA JUGA: Parah! Pengendara Mobil Nekat Melintasi Jembatan Glagah yang Rawan Ambrol
Setelah menggeser penghalang, oknum tadi nekat melintasi jembatan rusak yang ditutup. "Betul, itu [oknum menerobos] menjadi pertimbangan juga [memasang protal]. Karena telah ditutup dengan water barrier, tetap digeser," ucap dia.
Di sisi lain, kondisi jembatan yang makin membahayakan membuat keputusan penutupan Jembatan permanen dengan portal besi dilakukan.
Pasalnya, Sukirno menjelaskan jika struktur jembatan telah mengalami keretakan, sehingga jembatan sengaja ditutup untuk kendaraan roda empat ke atas. Kerusakan ini sangat membahayakan apabila terus dilewati kendaraan roda empat. "Pertimbangannya karena kondisi jembatan semakin membahayakan dan proses pemeliharaan tahun ini belum jelas bulan apa," jelasnya.
Sejak ditutup beberapa bulan lalu, kendaraan roda empat maupun lebih dilarang melintas di Jembatan Glagah. Hanya kendaraan roda dua saja yang dizinkan lewat jembatan. Sisanya, harus melalui jalur rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan.
Selama penutupan jembatan ini, rekayasa lalu lintas diterapkan di sekitar Jembatan Glagah. Arus lalu lintas kendaraan roda empat dari arah barat akan dialihkan ke ruas jalan Glagah-Demen.
Sedangkan lalu lintas kendaraan roda empat dari arah timur akan dialihkan ke ruas jalan Sogan-Karangwuni. Di sisi lain untuk kendaraan roda dua masih diperbolehkan untuk melintasi Jembatan Glagah karena pertimbangan kecilnya risiko yang diakibatkan dari kendaraan.
"Harapannya pengendara melintas pada jalan atau jembatan yang aman. Walaupun mungkin harus menempuh rute lebih panjang," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kulonprogo, Lucius Bowo Pristyanto menegaskan penutupan Jembatan Glagah yang dilakukan semata-mata untuk keselamatan semuanya. Karena posisi jembatan yang mengalami kerusakan. "Mungkin roda dua masih boleh lah. Kalau roda enam bawa muatan kan memang enggak ada toleransi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sejumlah Kendaraan Hilang Tersapu Banjir Bandang di Sukabumi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dispar Catat 2,1 Juta Wisatawan Mengunjungi Destinasi Wisata di Bantul
- Anggota DPRD Gunungkidul Sambat Tidak Ada Anggaran Program Pencegahan Rentenir
- Gerindra Minta Gus Miftah Minta Maaf Kepada Penjual Es Teh
- Pemkab Kulonprogo Alokasikan Dana Rp29,5 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis 2025
- Pekan Budaya Difabel 2024: Merayakan Inklusivitas dan Melampaui Batasan
Advertisement
Advertisement