Advertisement

Penderita Diabetes Perlu Screening sebelum Syaraf Mata Terserang DME

Media Digital
Senin, 20 Maret 2023 - 19:17 WIB
Bhekti Suryani
Penderita Diabetes Perlu Screening sebelum Syaraf Mata Terserang DME Dr. Soefiandi Soedarman (empat kiri), dalam ujian terbuka Program Doktor FKKMK UGM, di Auditorium FKKMK UGM, Senin (20/3/2023) - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Diabetic Macular Edema (DME) menjadi penyebab utama gangguan penglihatan pada pasien diabetes melitus (DM). Prevalensi global DME diperkirakan mencapai 6,8%. Khususnya pada penderita DM tipe 2, prevalensi DME meningkat dari 3% menjadi 28%.

DME merupakan penebalan retina yang melibatkan atau mendekati bagian pusat macula, terjadi karena akumulasi cairan eksudat. Hal ini umumnya disebabkan oleh hipoksia atau penurunan kadar oksigen dalam jaringan tubuh.

Advertisement

Maka penderita diabetes perlu kontrol untuk mengetahui apakah diabetes yang dideritanya telah menyerang syaraf mata. Hal ini disampaikan Dr. Soefiandi Soedarman, dalam ujian terbuka Program Doktor, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Senin (20/3/2023).

Pria yang juga merupakan Direktur Medic Jakarta Eye Centre (JEC) Menteng ini menyelesaikan studinya dengan disertasi berjudul Hubungan Kadar Serum Apolipoprotein A1, Apolipoprotein B Dengan Tingkat Keparahan, Progresivitas, dan Respon Terapi Diabetic Macular Edema Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

“Mengingat makula berperan penting dalam penglihatan sentral, penglihatan warna, serta penglihatan detail, penderita DME sangat berisiko mengalami penurunan penglihatan, bahkan sampai kebutaan. Karenanya, bagi penderita diabetes, deteksi dini dan penanganan tepat menjadi tahapan yang sangat penting dilakukan untuk mencegah progresivitas DME,” ujarnya.

DME juga merujuk pada komplikasi dari kondisi Retinopati Diabetik yang dipicu oleh kadar gula tinggi pada pasien diabetes sehingga mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.

Meski demikian, munculnya DME dinilai terpisah dari tahapan retinopati, tingkatan kerusakan pada retina. DME dapat ditemukan pada mata dengan retinopati di tahapan manapun, dan progress-nya berlangsung secara terpisah.

“Pada tahap awal, umumnya pasien belum merasakan gejala klinis DME. Umumnya, penanganan utama DME pada pasien diabetes dilakukan dengan pengendalian glikemia, lipid dan fungsi renal. Pasien dengan gula darah terkontrol juga perlu untuk mengontrol lipid dengan baik,” ungkapnya.

Peningkatan kadar lipid dalam darah bisa menjadi faktor risiko yang meningkatkan potensi DME. Sayangnya, beberapa studi memperlihatkan hasil yang inkonsisten antara profil lipid dengan progresivitas DR, termasuk terkait DME.

Maka, diperlukan penanda lain yang lebih akurat. Apolipoprotein mulai dilihat sebagai biomarker yang lebih kuat. “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar serum apolipoprotein A1, apolipoprotein B, dan rasio apolipoprotein B/A1 dengan progresivitas dan keberhasilan tatalaksana DME dalam kurun waktu enam bulan,” kata dia.

Penelitian ini semakin relevan dengan situasi DM yang masih mengkhawatirkan. Prevalensi global DM mencapai 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) pada 2021. Sementara jumlah penderita diabetes di Indonesia, data terakhir International Diabetes Federation menyebut angka 19,5 juta orang, tertinggi kelima di seluruh dunia.

“Yang penting dari studi saya adalah faktor preventif sebelum penyakit itu keburu menjadi lebih kompleks atau berat. Pada dasarnya semua penderita DM yang sudah lebih dari limat tahun melakukan screening matanya, menghindari kebutaan atau penurunan tajam pengelihatan,” katanya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pengetatan Perjalanan Dinas Luar Negeri Bisa Hindari Kegiatan Muspra bagi Negara

News
| Kamis, 26 Desember 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement