Advertisement

Pemerintah Pusat Turun Tangan Terkait Wabah Antraks Gunungkidul, Salurkan 96.000 Dosis Antiobiotik

Dwi Rachmawati
Jum'at, 07 Juli 2023 - 10:57 WIB
Sunartono
Pemerintah Pusat Turun Tangan Terkait Wabah Antraks Gunungkidul, Salurkan 96.000 Dosis Antiobiotik Penjualan hewan kurban tahun 2023 cenderung naik. Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) mengungkap penjualan hewan kurban untuk Iduladha tahun 2023 meningkat 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. JIBI - Bisnis/Nizar Fachri Rabbani\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan ikut turun tangan terkait wabah antraks di Gunungkidul. Pusat meminta lalu lintas hewan ternak di Gunungkidul dihentikan usai adanya temuan kasus antraks.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Nuryani Zaenuddin, menuturkan lalu lintas hewan ternak pada lokasi penularan antraks di Gunungkidul telah dihentikan sementara. Hal itu seiring ditemukannya kasus penularan antraks dari hewan ternak ke manusia hingga menyebabkan kematian.

Advertisement

BACA JUGA : Dinkes Gunungkidul Usulkan KLB Antraks, Wabup Ngeyel

"Sampai saat ini kasus pada ternak dan manusia terlokalisir di satu padukuhan, yaitu Dukuh Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu," kata Nuryani dalam keterangan pers, dikutip Jumat (7/7/2023).

Penyuntikan antibiotik dilakukan kepada semua hewan ternak yang rentan tertular di daerah tersebut. Dia menyebut sebanyak 78 ekor sapi dan 286 ekor kambing di Gunung Kidul telah divaksinasi antraks.

Nuryani menyebut dari stok antibiotik sebanyak 110.000 dosis, Kementan telah mendistribusikan sebanyak 96.000 dosis ke Gunungkidul. Dia meminta masyarakat melapor kepada petugas apabila ada kematian mendadak pada hewan ternak. 

"Kami berharap kepedulian masyarakat terhadap antraks dapat terus meningkat dengan memperkuat surveilans pada area endemik dan terancam," ujarnya.

BACA JUGA : Kronologi 3 Warga Semanu Meninggal Dunia karena Antraks

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menuturkan jika manusia mengonsumsi daging hewan ternak yang terinfeksi antraks dapat berisiko kematian. Pasalnya, bakteri antraks akan menyerang paru-paru kemudian melepuh hingga berujung pada kematian.

"Jadi saya mengimbau kepada semua puskesmas di Gunung Kidul untuk lebih waspada mengingat spora antraks bisa hinggap di mana-mana," ujarnya.

Kemenkes sebelumnya telah melaporan sebanyak tiga warga di Kabupaten Gunung Kidul meninggal dunia akibat penyakit antraks yang ditularkan dari hewan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puskesmas Dipasangi Internet Starlink, Pembiayaan Pakai Dana Operasional Kesehatan

News
| Senin, 20 Mei 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement