Advertisement
Sebelum Disetor ke TPS3R, Sampah Perlu Dipilah di Rumah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mendorong pengolahan sampah dilakukan melalui 64 Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R) seiring dengan penutupan TPST Piyungan selama 1,5 bulan. Namun sebaiknya warga melakukan pemilahan sampah di rumah sebelum disetor ke TPS3R.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji meminta agar masyarakat dapat mengelola sampah mulai dari sumber sampahnya. Menurutnya, persoalan sampah yang telah melebihi kapasitas harus segera diatasi masyarakat dengan melakukan pengolahan sampah mulai dari hulu atau dari yang memproduksi sampah. Dia pun mendorong pengolahan sampah dapat diselesaikan melalui 64 TPS3R yang telah dibentuk.
Advertisement
“Kita memang harus siapkan melalui optimalisasi [pengelolaan sampah] melalui TPS3R,” katanya.
Menurut Kuncoro melalui TPS3R tersebut, maka pengelolaan sampah yang dihasilkan dalam satu kalurahan dapat dioptimalkan. Kemudian menurut Kuncoro sisa sampah yang tidak dapat diolah oleh TPS3R, maka akan dibantu pengolahannya oleh DLHK DIY dengan pemberian alat pengolahan sampah dan alat transportasi untuk mengangkut sampah. Dengan begitu, diharapkan kalurahan yang memiliki TPS3R dapat mengolah sampahnya secara mandiri.
Baca juga: TPA Piyungan Ditutup 1,5 Bulan, Ini Data Lengkap Volume Sampah 10 Tahun Terakhir
Dia pun berharap agar warga dapat memilah sampah sebelum sampah rumah tangga yang akan disetorkan ke TPS3R. Sehingga dengan mekanisme tersebut, diharapkan sampah dapat tertangani di setiap kalurahan.
“Prosesnya adalah desa/kalurahan mempunyai kewajiban mengeluarkan sampah dari dapur ke depan pintu masing-masing rumah tangga secara terpihah. Kemudian akan kami bantu untuk ke TPS3R, nanti akan selesai di TPS3R,” katanya.
Menurut Kuncoro pengolahan sampah yang dilakukan melalui TPS3R dapat pula dikoordinasikan dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) atau Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal). Sehingga dengan manajemen yang padu, pengolahan sampah dapat optimal.
Saat ini menurut Kuncoro, TPS3R yang telah terbentuk dapat mengelola 30 persen tonase sampah yang dihasilkan di wilayahnya. Kuncoro pun terus berupaya agar persentase tersebut dapat meningkat. “Yang mampu dikelola [sampah] TPS3R 30 persen, sisanya kami upayakan dikelola di BUMKal,” katanya.
Dia pun menyampaikan untuk Kota Jogja selama TPST Piyungan ditutup hingga 5 September 2023, Pemkot Jogja telah menyetujui untuk menyetorkan sampahnya di TPS3R di Gunungkidul.
“Karena kapasitas TPS di Gunungkidul masih bisa ditingkatkan, maka 2 minggu sampah di Kota akan dialihkan ke TPS3R di Gunungkidul. Berapapun biayanya nanti kota [Jogja] sudah sanggup.” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jelang Putusan MK Usia Minimal Cawapres, Posko Gibran Sak Dadine Beroperasi
- Boyolali Dominan Cerah Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Kamis 28 September
- Klaten Masih Panas dan Kering, Simak Info Prakiraan Cuaca Kamis 28 September
- Cerah dan Panas di Wonogiri, Berikut Prakiraan Cuaca Lengkap Kamis 28 September
Berita Pilihan
Advertisement

OJK Sebut Industri Leasing Bisa Masuk Peluang Bursa Karbon
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 27September 2023
- Cara Mendaftar Lowongan PPPK Kota Jogja, Masih Ada Waktu!
- Program Rujuk Balik, Pakar UGM Sebut Peran Apoteker Perlu Ditingkatkan
- Kuota Sampah yang Dibuang ke TPA Piyungan Bakal Ditambah
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 September 2023, Berangkat dari Stasiun Tugu
Advertisement
Advertisement