Advertisement
Saluran Irigasi Kalibawang Dikeringkan sampai Akhir Juli 2023

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Saluran irigasi Kalibawang di Kulonprogo, yang mengairi banyak lahan pertanian dikeringkan sampai akhir bulan Juli 2023. Pengeringan tersebut dilakukan agar dapat dilakukan pemeliharaan ringan.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Raden Langgeng Raharjo, mengatakan penutupan pintu intake Kalibawang juga dimaksudkan agar pola tata tanam yang telah diatur dalam Peraturan Bupati Kulonprogo Nomor 35 Tahun 2022 dapat berjalan tepat waktu dan teratur dengan dimulainya musim tanam (MT) 1 Golongan I pada 1 Agustus 2023.
Advertisement
“Daerah Irigasi Kalibawang memiliki luas layanan 7.168 hektare yang terbagi menjadi tiga golongan yaitu Golongan I MT 1 dimulai 1 Agustus 2023 sampai 31 Desember 2023, MT 2 dimulai tanggal 1 Januari 2024 sampai 30 April 2024 dan MT 3 dimulai 1 Mei 2024 sampai 31 Juli 2024 meliputi Kejuron Kalibawang 1, Kalibawang 2, Sebagian Penjalin, Sebagian Donomulyo dan Sebagian Pekik Jamal,” kata Langgeng, Selasa (25/7/2023).
BACA JUGA: Satu Lagi Warga Semanu Gunungkidul Positif Penyakit Antraks
Kemudian untuk Golongan II MT 1 dimulai 1 November 2023 sampai 31 Maret 2024, MT 2 dimulai 1 April 2024 sampai 31 Juli 2024 dan MT 3 dimulai 1 Agustus 2024 sampai 31 Oktober 2024 meliputi Kejuron Donomulyo bagian Hilir, sebagian Penjalin, Papah, Pengasih Timur dan sebagian Pekik Jamal.
Lalu untuk Golongan III MT 1 dimulai 1 Desember 2023 sampai 30 April 2024, MT 2 dimulai 1 Mei 2024 sampai 31 Agustus 2024 dan MT 3 mulai 1 September 2024 sampai 30 November 2024.
“Selama Saluran Induk Kalibawang mati, para petugas operator pemiliharaan [OP] melakukan berbagai macam kegiatan pemeliharaan,” katanya.
Kegiatan pemeliharaan yang Langgeng maksud antara lain pengangkatan sedimen yang mengendap, babat rumput, pengolian pintu-pintu, pengurasan kantong lumpur, membersihkan sampah-sampah yang menumpuk, dan penambalan saluran maupun perbaikan dinding saluran yang ambrol.
Petani Alih Tanaman
Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Kirmi mengatakan secara umum kegiatan pertanian di Kulonprogo bergantung pada air Kalibawang.
“Kalau saluran Kalibawang [di Kulonprogo] dimatikan itu posisi tanaman yang ada hanya yang jenisnya tidak butuh banyak air. Kendati begitu kalau petani perlu air maka bisa mengambil air permukaan atau jaringan irigasi tanah dangkal,” kata Kirmi Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
- Tabrakan Mobilio vs Fortuner di Jalan Nasional di Gunungkidul, Seluruh Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
- Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
Advertisement
Advertisement