Advertisement
TPA Piyungan Dijadwalkan Buka 5 September, DLH Bantul: Warga Tetap Mengolah Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—TPA Piyungan dijadwalkan dibuka secara keseluruhan pada 5 September 2023. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten meminta masyarakat tetap melanjutkan pengelolaan sampah sejak dari sumbernya.
Kepala DLH Bantul Ari Budi Nugroho di Bantul, Rabu (30/8/2023), mengatakan sesuai rencana TPST Piyungan sebagai TPA regional dibuka lagi pada 5 September dengan informasi untuk volume sampah yang masuk tidak seperti sebelum ditutup sementara.
Advertisement
"Informasi sementara akan dibuka, namun tetap ada pengurangan. Jadi memang apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat, yang saat ini sudah memilah sampah, mengelola sampah, dan sebagainya, itu tetap harus dipertahankan," kata Ari Budi.
Sebab, kata dia, setelah TPA Piyungan yang menampung sampah dari tiga daerah yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul, dibuka dan beroperasi nantinya tidak dengan kapasitas sampah yang sama seperti sebelumnya.
"Berapa kuotanya [pembuangan sampah ke TPA Piyungan] Bantul kami belum tahu, tapi yang jelas nanti tidak seperti yang kemarin. Jadi intinya di kabupaten harus ada pengurangan, sekarang yang sudah dilakukan masyarakat, dilakukan oleh kantor, kemudian kelompok pengelola sampah, harus dilanjutkan. Intinya itu," katanya.
BACA JUGA: Dana Belanja Tidak Terduga Diarahkan untuk Penanganan Kekeringan di Bantul
Tempat Pengolahan Sampah (TPS) dengan sistem 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) di tingkat pedukuhan dan kelurahan wilayah Bantul juga tetap melakukan aktivitas pengolahan, agar volume sampah yang terangkut ke TPA Piyungan semakin berkurang.
Di sisi lain, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan selama penutupan sementara TPA Piyungan, pengelolaan sampah di masyarakat semakin baik. Perkara masih ada beberapa pihak yang membuang sampah tidak pada tempatnya, kata dia, akan terus dilakukan edukasi tentang pentingnya mengelola sampah.
"Tetapi secara umum kelurahan, dusun, kampung, bahkan rumah tangga, sudah muncul kesadaran untuk melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya. Proses pembudayaan ini butuh waktu, upaya terus menerus agar masyarakat benar-benar mampu memiliki kesadaran dan budaya pemilahan sejak dari rumah tangga [sehingga meminimalkan pembuangan ke TPA Piyungan]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PWA DIY Bergerak Membantu Masalah Air Bersih di Beberapa Wilayah DIY
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Taman Pintar Bangun Wahana Nglaras Budaya
- 11 Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Dilantik Jadi Komcad Matra Laut
- Banyak yang Enggak Bayar, Target Penerimaan Retribusi Sampah Kota Jogja Sulit Tercapai
- Kualitas Udara Jogja Menurun, DLH Klaim Debu Biang Utamanya
- Pemkot Jogja Salurkan Bantuan Beras untuk 1.036 Keluarga di Danurejan
Advertisement
Advertisement