Advertisement
719.000 Liter Air Bersih Disalurkan ke Wilayah Kekeringan di Sleman, Berikut Rinciannya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kemarau panjang yang melanda wilayah DIY, khususnya Sleman telah berdampak pada bencana kekeringan. Kebutuhan air bersih bagi ribuan warga di sejumlah padukuhan terdampak masih mengandalkan distribusi air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan sejak kemarau panjang melanda, sejumlah titik dilaporkan mengalami kekurangan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak, BPBD pun mendistribusikan (droping) air bersih ke titik-titik terdampak.
Advertisement
BACA JUGA: Permintaan Air Bersih di Kulonprogo Tinggi
"Hingga 9 Oktober, total distribusi air bersih sebanyak 225 ritase setara dengan 719.000 liter air," papar Makwan, Selasa (10/10/2023).
Tidak hanya kawasan permukiman, beberapa instansi seperti Puskesmas dan sekolah juga mengandalkan droping air dari BPBD Sleman untuk memenuhi kebutuhan air besih. Seperti sekolah dan Puskesmas. "Untuk penanganan air bersih di SMPN 2 Pakem dan Puskesmas Tempel 1 di Margorejo sudah selesai. Di SMPN 2 Pakem air bersih sudah mengalir melalui PAM swadaya dan PT AMI," terangnya.
Terhitung sejak 14 Agustus hingga 9 Oktober, kata Makwan, penanganan kekeringan sudah berdampak pada sekitar lima padukuhan di enam kalurahan yang berada di empat kapanewon berbeda. Di wilayah Tempel kekeringan melanda kalurahan Banyurejo dan Margorejo.
"Untuk penanganan di Banyurejo Tempel terdiri dari Dusun Jambean, Tangisan dan Plambongan selain karena dampak el Nino juga pengaruh penutupan air dari Selokan Mataram. (Distribusi air) Ini ditangani oleh BBWSO," katanya.
Selain itu, dampak kekeringan juga terjadi di Kapanewon Moyudan khususnya Kalurahan Sumberarum dan Sumberagung serta Kapanewon Ngaglik di Puskesmas Ngaglik II Kalurahan Donoharjo.
Di Kapanewon Pakem distribusi air bersih disalurkan ke Dusun Kaliurang Barat dan Kaliurang Timur Kalurahan Hargobinangun. Pengelolaan air bersih di Kaliurang Timur diserahkan ke kelompok Warih Lestari untuk memenuhi kebutuhan warga. Setiap harinya, didroping dua unit truk tangki.
"Untuk Kaliurang Barat pengelolaan diserahkan ke Kelompok Tirto Candi di mana setiap hari dua truk tangki mendistribusikan air. Ini sudah sepekan terakhir," katanya.
Pada hari ini (kemarin), BPBD Sleman akan mendistribusi satu unit HU (Hidran Umum) di Puskesmas Ngaglik II. "Hingga 9 Oktober, data penanganan kekeringan pada tahun ini menyentuh sebanyak 243 KK yang terdiri dari 1.184 jiwa," tandasnya.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Jogja Warjono mengatakan diperkirakan musim kemarau untuk wilayah DIY akan berakhir pada Oktober ini. Pihaknya mendorong saat musim hujan masyarakat mulai memanen air. "Kalau nanti musim hujan, air hujan bisa dipanen untuk menghadapi musim panjang," usul Warjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

COP28 Dubai Dibuka, Dirut PLN Paparkan Inovasi dan Ajak Kolaborasi Global Untuk Capai NZE Nasional 2060
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement