Advertisement
Puluhan Sumur Bor Dibangun untuk Penuhi Kebutuhan Air Warga Tegalrejo
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari memastikan tidak mengajukan permintaan bantuan air bersih. Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah setempat mengoptimalkan pembangunan sumur bor.
Lurah Tegalrejo, Sarjono mengatakan wilayahnya terdapat sebelas padukuhan. Adapun lokasinya mayoritas berada di wilayah perbukitan sehingga mengalami kesulitan air bersih saat kemarau.
Advertisement
Meski demikian, ia mengakui kondisi krisis terjadi sebelum adanya program sumur bor. “Sebelum ada program ini, warga harus membeli hingga Rp300.000 per tangkinya. Tapi sudah tidak lagi membeli, bahkan juga tidak meminta bantuan ke air bersih ke pemerintah,” kata Sarjono, Selasa (10/10/2023).
Baca Juga: Kekeringan di Gunungkidul Meluas, 118 Ribu Jiwa Kesulitan Air Bersih
Ia mengklaim sudah puluhan sumur bor yang dibangun di seluruh wilayah di Tegalrejo. Rata-rata di setiap padukuhan terdapat lima instalasi sumur bor yang airnya dimanfaatkan ke rumah-rumah warga.
“Kalau ditotal lebih dari 50 titik yang tersebar di 11 padukuhan. Untuk tahun ini, kami bangun lagi delapan titik,” katanya.
Sarjono menambahkan program sumur bor yang dijalankan merupakan bantuan dari berbagai pihak mulai dari swasta, Pemerintah DIY hingga partai politik. “Untuk musim kemarau, memang ada penurunan debit, tapi masih bisa dipergunakan,” akunya.
Disinggung mengenai tujuh kepala keluarga di RT 01 di Padukuhan Ngipik yang terpaksa memanfaatkan air keruh guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia mengaku sudah menyiapkan progam sumur bor yang sekarang sedang dibangun. Sarjono tidak menampik lokasi tempat tinggal menjadi alasan instalasi Spam tidak bisa menjangkau karena berada di puncak perbukitan.
“Di Padukuhan Ngipik sudah ada enam titik sumur bor yang dimanfaatkan wwarga. Tapi, karena tujuh KK berada di atas maka belum bisa menjangkaunya,” katanya.
Baca Juga: 719.000 Liter Air Bersih Disalurkan ke Wilayah Kekeringan di Sleman, Berikut Rinciannya
Oleh karena itu, sumur bor yang sedang dibangun rencananya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ketujuh warga. “Memang lokasinya agak jauh, tapi mudah-mudahan bisa dimanfaatkan. Sebab, titik yang terdekat dengan RT 01 sempat dibor, tapi sudah mencapai kedalaman 136 meter tidak keluar air sehingga lokasinya dipindah,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, warga di RT 01, Ngipik terpaksa menggunakan air keruh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Agar aman digunakan setelah pengambilan harus didiamkan terlebih dahulu.
“Kalau ambil pagi, maka baru digunakan sore harinya,” kata Ketua RT 01, Suranto.
Dia berharap ada bantuan air bersih sehingga dapat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Warga masih bertahan dengan sumber yang ada. Sebab, sambungan air SPAM yang terpasang tidak mengalir karena lokasi kami berada di titik tertinggi. Jadi, mungkin mesinnya tidak kuat mengangkat sampai ke tempat kami,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Menelisik Isu Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran, Jumlah Kementerian Jadi 40 dari 34
- Sinopsis Vina: Sebelum 7 Hari, Kisah Nyata Bullying Berakhir Pembunuhan
- Gelar Halalbihalal, FKUB Segera Melaunching Program Kelurahan Sadar Kerukunan
- 3,2 Juta Hektare Lahan di Jateng Rawan Kekeringan Musim Kemarau, Ini Rinciannya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Pelanggaran Hukum Orang Asing, Ditjen Imigrasi Perkuat Fungsi Intelijen
- Dinsosnakertrans Kota Jogja Mendorong Perusahaan Bikin Koperasi Karyawan
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
- Ada Pembuangan Sampah Ilegal di Gunungkidul, Begini Respons Pemda DIY
- Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
Advertisement
Advertisement