Advertisement

Ketoprak Tobong Mangir in Love Hadir di Sleman City Hall

Media Digital
Rabu, 11 Oktober 2023 - 11:07 WIB
Maya Herawati
Ketoprak Tobong Mangir in Love Hadir di Sleman City Hall Suasana pertunjukan ketoprak tobong Mangir in Love di SCH, Sleman, Selasa (10/10/2023). - Harian Jogja/Sirojul Khafid (di email)

Advertisement

SLEMAN—Pagelaran seni ketoprak tobong menyambangi Sleman City Hall (SCH). Membawakan cerita berjudul Sang Primadona (Mangir in Love), Sanggar Sosrobahu berkolaborasi dengan penulis sekaligus budayawan Jogja, Joko Santosa, menampilkan pertunjukan dengan konsep sinema ketoprak tari (Seketi) di Atrium Rama SCH, Selasa (10/10/2023).

Mangir in Love merupakan cerita adaptasi novel karya Joko Santosa berjudul Sihir Pembayun. Novel yang terbit tahun 2014 itu sebelumnya pernah juga dialih wahanakan dalam bentuk teater pada 2015. Tahun ini kedua kalinya buku pemenang Sastra Terbaik 2015 dari Balai Bahasa Yogyakarta ini diadaptasi.

Advertisement

Sutradara Mangir in Love, Nano Asmorodono, mengatakan pertunjukan ini hasil kolaborasi para seniman lintas bidang, mulai dari penari, penyair, pemusik, pantomimers, aktor film, pemain ketoprak, sampai pelawak. Semuanya profesional dan sudah khatam di ranahnya masing-masing. Dengan keahlian masing-masing pula, semua berbaur dan menyatu dalam harmoni pertunjukan.

Menariknya, Mangir in Love memadukan layar videotron sebagai latar panggung, dengan para pemainnya. Ada kesinambungan cerita antara akting para tokohnya dengan video yang diputar dengan videotron.

"Pada setiap adegan Mangir in Love, kata diperlakukan sebagai materi, yang memiliki volume pada sebuah ruang, merupakan perpaduan bunyi dan fantasi, sesuatu yang personal menggedor persepsi. Kata tidak memonopoli satu makna, ia diposisikan elastis, kadang ambigu kadang paradoksal. Kata tidak harus memiliki kognisi, dan kata tidak kudu mengemban amanat atau apalagi manfaat," kata Nano.

Video menjadi perekat dari awal sampai akhir cerita, mempersatukan adegan, koreografi, dan unsur musik selanjutnya membuat karya ini menjadi satu kesatuan. Perpaduan unsur modern dan tradisional tersebut juga seakan tercermin tempat berlangsungnya pertunjukan. Pertemuan teater sebagai seni tradisional, dengan mal sebagai ruang publik modern, menjadi suatu inovasi.

“Siketi meski formatnya kekinian tapi ruh tetap tradisi. Contoh, unggah-ungguh etika dan setting ketoprak tobong tetap dipertahankan. Ada tata krama tersendiri, sembah terhadap sang junjungan, dan sujud terhadap gusti kang wisesa,” Nano menjelaskan. “Layar naik turun a la tobong masih kami pakai.”

Joko Santosa menganggap hadirnya ketoprak tobong di mal sebagai cara melebarkan penonton kesenian ini. "Segmen yang kami sasar lebih ke generasi milenial. Kami lebih bangga jika segmen itu lebih banyak dan tertarik dalam menyaksikan acara ini. Tempatnya coba kami gelar di mal agar lebih luas dan banyak pihak yang bertemu," katanya.

BACA JUGA: Tengah Dilanda Perang, Ini 10 Potensi Wisata di Israel yang Wajib Kunjung

Di samping Nano sebagai sutradara, beberapa tim lain yang terlibat seperti Warsana Kliwir (music director), Bimo Wiwohatmo (koreografer), Tito Pangesthi Aji (director sinematografi), Lidwina Riestanty (pimpinan produksi) Evi Idawati (narator), dan Pritt Timothy (narator).

Selain mendekatkan seni pada masyarakat, pertunjukan ini sebagai rangkaian perayaan Ulang Tahun ke-5 SCH. General Manager SCH, Beny Sastra Wijaya, mengatakan proses sedari awal sampai akhir Mangir in Love luar biasa. Memunculkan seni tradisional di dalam mal juga tindakan yang berani.

“Sangat berani, bisa melangkah dengan tujuan mulia, membawa seni tradisional ke muka umum, yang mungkin orang melihat ini [mal] sebagai tempat modern,” katanya.

Turut hadir, Pimpinan Cabang BRI Klaten, Riki Rinda Sakti, mengapresiasi para pelaku seni yang terlibat dalam pertunjukan tersebut. “BRI, sebagai salah satu BUMN juga turut hadir dalam mengembangkan kebudayaan. Kami mendukung gelaran seni dan budaya baik regional maupun nasional, sebagai upaya untuk menghidupi warisan ini tetap lestari,” katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement