Advertisement
Musim Bencana, Warga Sleman Wajib Mewaspadai Lahar Hujan dan Angin Kencang

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Stasiun Meteorologi Jogja mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan angin kencang serta puting beliung, khususnya untuk wilayah Sleman.
Selain itu, Stasiun Meteorologi Jogja juga mengingatkan masyarakat Sleman, utamanya yang ada di lereng Gunung Merapi untuk mewaspadai fenomena banjir lahar hujan menjelang masuknya musim penghujan.
Advertisement
Kepala Stasiun Meteorologi Jogja Warjono mengatakan wilayah Sleman memiliki potensi bencana hidometerologi berupa angin kencang juga badai petir hingga menyebabkan pohon, baliho, atap rumah, papan reklame rusak akibat angin kencang. Selain itu pihaknya juga meminta kepada masyarakat Sleman utamanya yang ada di lereng Gunung Merapi untuk mewaspadai fenomena banjir lahar hujan.
BACA JUGA: Beredar Kabar Bihun Asal Tiongkok Bercampur Plastik Dijual di Indonesia, Cek Faktanya
"Untuk itu, masyarakat harus melakukan langkah mitigasi bencana. Masyarakat harus memperbaiki drainase untuk mencegah atau mengurangi risiko banjir, memangkas pohon yang dahan nya dirasa terlalu lebat, tidak membuang sampah di sungai yang dapat menghambat aliran air, dan mengikuti perkembangan terkini seputar kondisi cuaca," kata Warjono, Kamis (9/11/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan mengatakan, pihaknya telah siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi. Sebab, diakuinya, Sleman memang rawan mengalami bencana, termasuk bencana hidrometeorologi selama musim hujan.
Kerawanan itu tidak hanya mencakup angin kencang, tapi juga tanah longsor dan pohon tumbang. Selain itu ada potensi aliran sungai meluap, genangan, dan banjir. "Kami meminta masyarakat untuk waspada cuaca ekstrem dari musim kemarau ke musim hujan," katanya.
Untuk potensi angin kencang, Makwan menyebut tidak hanya berpotensi terjadi di Mlati, tapi juga daerah lainnya, seperti Prambanan dan sejumlah Kapanewon di Sleman. "Merata. Karena semua pernah mengalaminya. Untuk itu kami minta mereka waspada," jelas Makwan.
Makwan meminta kepada masyarakat yang atap rumahnya terbuat dari seng dan galvalum untuk lebih waspada. "Kami minta mereka untuk memperkuat atap mereka," kata Makwan.
Selain itu, Makwan juga meminta kepada masyarakat melakukan langkah kesiapsiagaan, paling tidak sekarang sudah mulai memeriksa lingkungan rumah dan sekitarnya. Makwan juga menyarankan warga memangkas ranting dan dahan pohon yang sudah rapuh di sekitar lingkungan rumah.
"Jika pohon [milik] pribadi bisa dilakukan pemangkasan sendiri, tetapi kalau pohon perindang jalan maka bisa minta bantuan Dinas Lingkungan Hidup Sleman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement