Advertisement

Napak Tilas Sejarah Sepak Bola Indonesia, Pegadaian dan LIB Gelar Behind Football di Jogja

Yosef Leon
Sabtu, 27 Januari 2024 - 13:07 WIB
Ujang Hasanudin
Napak Tilas Sejarah Sepak Bola Indonesia, Pegadaian dan LIB Gelar Behind Football di Jogja Pegadaian dan PT LIB saat menjelaskan agenda behind football yang berlangsung selama dua hari di Jogja, Jumat (26/1/2024) malam. - Harian Jogja / Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pegadaian sebagai sponsor utama Liga 2 2023 bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengadakan behind football di Jogja sebagai kegiatan di luar aspek teknis sepak bola. Kegiatan yang diselenggarakan di sejumlah kota itu berlangsung selama dua hari di Jogja dengan serangkaian acara. 

Chief of Marketing PT LIB Budiman Dalimunthe mengatakan, terpilihnya Jogja sebagai salah satu kota penyelenggara bukan tanpa sebab. "Jogja memiliki fanatisme yang besar terhadap sepak bola. Bukan itu saja, di kota inilah tonggak sejarah sepak bola nasional mulai terbentuk," ujar Budiman, Jumat (26/1/1024) malam. 

Advertisement

Di Jogja memang terdapat monumen PSSI. Gedung yang terletak di dekat Stadion Mandala Krida itu diyakini menjadi lokasi pertemuan pertama bond-bond atau klub-klub sepak bola di negeri ini untuk mendirikan induk organisasi sepak bola pada 19 April 1930, yang muncul dari gagasan Soeratin Sosrosoegondo.

Deputi Bisnis Area Yogyakarta PT Pegadaian, Yohanes Wulang mengatakan, dalam agenda behind football Pegadaian dan PT LIB menggelar serangkaian acara sejak Jumat dan Sabtu (26-27/1/2024). Di antaranya berupa aksi penanaman pohon dengan kelompok suporter PSIM, membersihkan lingkungan serta coaching klinik. 

BACA JUGA: Hasil 12 Besar Liga 2 PSIM vs PSMS 2-1, Laskar Mataram Pimpin Klasemen

"Penanaman pohon ini merupakan kegiatan sosial di luar aspek teknis seperti kompetisi. Harapan kami, dengan keterlibatan semua pihak membuat olahraga semakin bagus, lingkungan terjaga, dan kekompakan antara suporter semakin terbangun," kata Yohanis. 

Tak hanya ikut membantu menanam pohon, kedua kelompok suporter juga mendapat pemahaman dari pihak Pegadaian mengenai cara mengelola sampah menjadi tabungan emas. Di hari terakhir, behind football akan ditutup dengan agenda coaching klinik bersama sejumlah SSB di Jogja serta aksi bersih-bersih lingkungan di Kota Jogja. 

Daliman menambahkan, coaching klinik kepada sejumlah anak SSB itu penting untuk mengasah keterampilan sepak bola anak sejam dini, sehingga ke depan mereka bisa berkarya dalam wadah pembinaan yang lebih tepat. Selain itu penanaman pendidikan karakter juga modal yang sangat penting diberikan sejak dini karena akan menjadi bekal berharga bagi mereka di kemudian hari.

"Mungkin yang jadi pemain timnas dari 1.000 atau 2.000 anak hanya 1 atau 2 saja. Tapi yang lain tentu harus menjadi insan yang baik di berbagai segi kehidupan. Ada yang pelatih, wasit, suporter atau bahkan profesi lainnya. Mereka harus punya karakter yang bagus yang ditanamkan lewat sepakbola," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gerindra Usul 4 Kader Jadi Kandidat Cagub DKI Jakarta, 2 di Antaranya Keponakan Prabowo

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement