Advertisement

Promo November

Ada Kendala Pedagang Sepuh, Baru Dua Pasar di Gunungkidul Pakai E-Retribusi

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 09 Mei 2024 - 15:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Ada Kendala Pedagang Sepuh, Baru Dua Pasar di Gunungkidul Pakai E-Retribusi Salah satu pedagang sayuran di Pasar Beringharjo, Dhanty melayani pembeli, Rabu (17/4/2024). Harga cabai di pasar ini turun Rp35.000 per kg sehari setelah Lebaran. - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa pembayaran retribusi digital atau e-retribusi baru menyasar Pasar Playen dan Argosari. Meski begitu, e-retribusi tersebut belum maksimal penggunaannya.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Disdag Gunungkidul, Wasana mengatakan e-retribusi tersebut menggunakan quick response code indonesian standard (QRIS) dan electronic data capture (EDC) yang dikerjasamakan dengan Bank BPD.

Advertisement

“Penggunaan e-retribusi belum maksimal. Belum semua pedagang tersasar e-retribusi. Hanya pedagang di kios yang baru kami sasar karena setiap hari bisa buka. Selain itu, pedagang juga harus tanggap teknologi. Kalau sudah sepuh masih sulit,” kata Wasana dihubungi, Kamis (9/5/2024).

BACA JUGA: Klaim Telah Memiliki Koalisi di Pilkada Gunungkidul, Sutrisna Wibawa: Masih Cair

Disdag, kata Wasana dituntut untuk menerapkan e-retribusi di seluruh pasar. Dalam pelaksanaannya, Disdag akan bekerja sama dengan UPT Pengelolaan Pasar Wilayah I dan II.

Adapun untuk mempercepat program digitalisasi, Disdag telah memberikan pelatihan digitalisasi pasar dengan materi dagang lewat media sosial atau online pada 2023. Tahun lalu, pelatihan menyasar pedagang pasar, pedagang kaki lima yang tergabung dalam asosisasi pedagang kaki lima (APKLI), dan pedagang dari car free day. Ada sekitar 20 orang yang ikut pelatihan.

Tahun ini, Disdag akan mendorong agar pedagang di pasar-pasar melakukan penjualan secara digital.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyoroti kelesuan aktivitas di beberapa pasar tradisional di Bumi Handayani. Hal itu terkait erat dengan fenomena masyarakat yang mulai beralih ke pasar digital.

Kata dia, pedagang pasar perlu bertransformasi atau menyesuaikan diri seiring perkembangan teknologi yang semakin maju. Dengan begitu, mereka dapat bersaing dengan pelaku usaha besar.

BACA JUGA: Jelang Hari Raya Iduladha, Dosen Peternakan UGM Bagikan Cara Simpan Daging Kurban

"Jika tidak mengikuti transformasi teknologi saya khawatir pedagang akan tertinggal," kata Sunaryanta.

Sebab itu, pensiunan TNI AD itu meminta Disdag untuk memberikan pelatihan dengan materi yang sesuai dengan kondisi sumber daya manusia dan dilakukan bertahap sesuai kemampuan para pedagang.

“Pada saatnya nanti para pedagang ini akan menyesuaikan sistem mulai dari perangkat yang digunakan, SDM, jaringan internet, lambat laun semua akan mengarah ke sana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement