Bapanas Janji Stop Impor Beras saat Panen Raya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Pangan Nasional (Bapanas)berjanji tidak akan mengimpor beras pada saat masa panen. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di sela-sela kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog Purwomartani di Kapanewon Kalasan, Sleman, Senin (29/1/2024).
“Tidak akan mengulang lagi. Beras impor akan disetop saat panen raya,” kata Arief. Menurut dia, kedatangan Presiden Jokowi tidak hanya untuk menyalurkan beras bantuan. Namun juga untuk melihat ketersediaan stok di gudang-gudang Bulog, salah satunya di Purwomartani, Kalasan, Sleman dan di seluruh Indonesia.
Advertisement
Sesuai dengan instruksi, Bapanas diminta segera menggelontorkan beras komersial ke Masyarakat sekitar 200.000 ton. Adapun untuk bantuan beras yang disalurkan mencapai 1,2 juta ton.
“Kami memiliki waktu hingga dua bulan ke depan hingga memasuki panen raya. Harapannya dengan program ini bisa mengganjal sampai panen bisa di atas 3,5 juta ton,” katanya.
Menurut dia, pada Maret, BPS sudah menyerahkan Kerangka Survei Area (KSA) hasil panen di atas 3,5 juta ton. Hal ini diperkirakan melebihi kebutuhan nasional sebanyak 2,5 juta ton.
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan hingga Belasan Triliun Bansos Menjelang Pemilu, Ini Rinciannya
“Impor disetop saat panen raya, Dimana Bulog sudah siap dengan stok di atas 1 juta ton. Kemudian masih bisa ditambah dengan penyerapan dari petani sehingga harganya tetap baik,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyalurkan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah kepada ratusan penerima manfaat di Gudang Bulog Purwomartani di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (29/1/2024). Ia memastikan bantuan akan diberikan hingga enam bulan ke depan.
Dia menjelaskan, bantuan yang diberikan di seluruh Indonesia menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat. Adapun tujuan diberikan bantuan karena harga beras yang mengalami kenaikan.
Di sisi lain, sambung dia, 22 negara yang mengimpor beras ke Indonesia sekarang menyetop tidak menjual lagi. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut memilih untuk menyiapkan stok beras guna mencukupi kebutuhan pangan bagi warganya. “Dipakai sendiri di negara masing-masing, sehingga kita [Indonesia] tidak bisa membelinya,” kata Jokowi.
Ia berharap, sulitnya membeli beras dari luar negeri harus menjadi Pelajaran. Oleh karenanya, ia meminta kepada para petani untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian sehingga harga beras tidak naik.
“Kalau produktivitas turun, maka harga naik dikarenakan tidak bisa mencukupi permintaan. Ini kejadian di semua negara, oleh sebab itu, rakyat dibantu dengan bantuan beras sepuluh kilogram,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement