TPST Piyungan Segera Ditutup, Begini Road Map Pengolahan Sampah di Bantul dan Kota Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kapasitas TPST Piyungan diperkirakan akan penuh pada akhir April 2024. Pemda DIY mendorong setiap kabupaten/kota mengolah sampahnya masing-masing.
Oleh sebab itu, pemerintah kabupaten/kota pun diklaim telah memiliki road map pengelolaannya masing-masing.
Advertisement
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo menyampaikan TPST Piyungan Transisi Tahap I dan II diperkirakan kapasitasnya akan penuh pada akhir April 2024. Bersamaan dengan itu, Pemda DIY akan menutup secara penuh TPST Piyungan.
Pemda DIY pun menggencarkan agar Kabupaten Bantul, Sleman dan Kota Jogja mengelola sampah secara mandiri melalui program desentralisasi.
Dia menyampaikan pengelolaan sampah di DIY yang selama ini didominasi dengan sistem kumpul, angkut dan buang menjadikan TPST Piyungan menjadi tumpuan utama dalam pengolahan sampah yang konsekuensinya berdampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Kebijakan Pemda DIY, pemerintah kabupaten dan kota melakukan pengelolaan sampah secara mandiri di masing-masing wilayah telah mulai pengelolaannya, sehingga dalam jangka waktu depan Pemda DIY akan berbagi tugas untuk melanjutkan pemeliharaan kawasan zona pasif atau area pembuangan TPST Piyungan yang telah ditutup, sehingga diharapkan dampak negatif yang ditimbulkan akan berkurang.
“[Pemda DIY akan] melakukan penataan pengolahan sampah di zona aktif atau di zona transisi. Setelah tidak melakukan pengolahan sampah dari kabupaten dan kota akan kami olah dengan baik,” katanya.
Dia menyampaikan Pemda DIY akan mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang telah beroperasi dalam proses konstruksi atau yang dalam tahap perencanaan, memberikan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat melalui kelompok mandiri pengolahan sampah, pemerintah kalurahan, dan seluruh elemen masyarakat.
Road Map Bantul
Lebih lanjut, Sekda Bantul, Agus Budiraharja menyampaikan Pemkab Bantul telah memiliki road map pengelolaan sampah untuk mengantisipasi ditutupnya TPST Piyungan.
Dia menyampaikan saat ini ITF Niten telah mulai mengolah sampah dengan kapasitas 5 ton per hari sejak Februari 2024. Selain itu menurutnya, TPST Modalan saat ini masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada September 2024. TPST Modalan direncanakan akan mengolah sampah hingga 40 ton per hari.
“TPST Argodadi dengan rencana operasional 40 ton per hari, saat ini masih dalam proses penetapan pemenang tender dan direncanakan bisa beroprasi pada September 2024,” katanya.
Semetnara TPS3R Guwosari dan Karangtengah saat ini telah mengolah 2 ton per hari sejak Februari 2024. Kemudian pada Desember 2024, Pemkab Bantul akan menambah tiga lokasi TPS3R yang ditargetkan masing-masing dapat mengolah sampah hingga 10 ton per hari.
“Diharapkan pada Desember 2024, yang masuk ke TPA Piyungan dengan skema pembatasan bisa dikelola secara keseluruhan di Kabupaten Bantul. Terdapat kuota warga sekitar sekitar 25 ton per hari yang belum terolah dalam sekma yang kami sebutkan di atas [skema pengolahan sampah desentralisasi di Bantul],” katanya.
Selain itu, TPST Bawuran pada 7 Maret 2024 akan dilakukan ground breaking. Kemudian awal Mei 2024, TPST Bawuran akan beroperasi pusat karbonisasi Kabupaten Bantul dengan kapasitas 40 ton per hari.
“Dan pada tahun 2025 [akan dilakukan] operasional Bantul resilience greencity kapasitas 20 ton per hari. Saat ini masih proses feasibility study,” katanya.
BACA JUGA: TPA Piyungan Tutup Permanen, Pj Wali Kota Jogja: Sampah Mengantre di Depo Diolah di TPS 3R
Dia menyampaikan transisi pengolahan sampah dengan pemberdayaan masyarakat mulai 2023, dengan mengurangi timbunan sampah dari rumah tangga, pengolahan sampah dari rumah tangga, padukuhan, dasawisma dan rukun tetangga (RT).
Road Map Kota Jogja
Sementara Sekda Kota Jogja, Aman Yuriadijaya menyampaikan Pemkot Jogja telah mengatur strategi pengelolaan mulai dari hulu hingga hilir. Dia menyampaikan dalam pengelolaan hulu, Pemkot Jogja mengintensifkan mengurangi sampah dari rumah tangga melalui 666 bank sampah yang tersebar pada 45 kelurahan se-Kota Jogja.
“Sementara pengelolaan sampah di hilir, kami merencanakan akan membangun dan insyallah harapan kita akan selesai pada April [2024]. Ada empat tempat pengelolaan sampah mulai dari [TPST] Nitikan, Karangmiri. Kita bekerja sama di Sentolo, Kulonprogo dan ada satu yang masih dalam proses yang belum bisa kami sampaikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
Advertisement
Advertisement