Advertisement

Penyebab Puluhan Siswi SMP di Gunungkidul Sayat Tangan Sendiri, Tiru Tren di Tiktok

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 07 Maret 2024 - 19:02 WIB
Budi Cahyana
Penyebab Puluhan Siswi SMP di Gunungkidul Sayat Tangan Sendiri, Tiru Tren di Tiktok Ilustrasi menyayat tangan sendiri atau slef harm. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Puluhan siswi SMPN 2 Saptosari, Gunungkidul, menyayat tangan mereka sendiri. Perilaku self harm atau menyakiti diri sendiri itu disinyalir karena para siswi mengalami gangguan psikologis dan meniru tren di Tiktok.

Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Saptosari, Ari Hermawan mengungkapkan self harm yang menimpa sejumlah siswi SMPN 2 Saptosari tersebut baru terungkap ketika Puskesmas Saptosari melakukan screening kejiwaan dan konsultasi bersama salah satu rumah sakit di Kapanewon Wonosari. Dari screening itu, puskesmas mengetahui bekas luka sayatan di tangan sejumlah siswi pada November 2023.

Advertisement

Seingat dia, ada 23 siswi yang melakukan self harm. Informasi itu dia dapat dari dokter jiwa yang menangani para siswa. “Dulu memang sasaran screening dan konsultasi ke SMPN 2 Saptosari,” kata kata Ari, Kamis (7/3/2024).

BACA JUGA: Tak Ada Toleransi, Mulai Bulan Ini Warga Buang Sampah Sembarangan di Sleman Bakal Dijerat Pidana

Setelah kejadian tersebut, puskesmas lantas mendampingi puluhan murid dan membetuk tim konselor di sekolah tersebut. Kini, kondisi para siswi mulai membaik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan siswi SMPN 2 Saptosari menyayat tangan mereka pada November 2023.“Sekolah bekerja sama dengan puskesmas untuk mengadakan bimbingan. Kejadiannya bulan November 2023,” kata Nunuk.

Dia mengatakan peristiwa menyakiti diri sendiri itu terjadi di rumah dan terungkap atas laporan salah satu orang tua siswa pada November 2023. Setelah self harm tersebut, SMPN 2 Saptosari memberikan pendampingan terhadap para siswi bersama tim kesiswaan, guru bimbingan konseling (BK) dan berkolaborasi dengan Puskesmas Saptosari.

BACA JUGA: Satpol PP dan Polres Bantul Intensifkan Pemantauan Peredaran Miras

Nunuk menjelaskan peristiwa self harm dilakukan oleh siswi karena meniru tren  di Tiktok dan rata-rata para pelajar tersebut kurang mendapat perhatian orang tua mereka yang bekerja di tempat yang jauh. Beberapa siswi tinggal bersama kakek-nenek.

Konselor sebaya atau peer counselor pun juga dibuat oleh SMPN 2 Saptosari dan Puskesmas Saptosari sebagai upaya pendampingan. Arahnya lebih kepada tindakan preventif.

“Puskesmas telah melakukan pendampingan awal dan screening perkembangan siswa pada bulan Februari 2024 dan 4 Maret 2024. Di antaranya menyampaikan tentang materi kesehatan reproduksi, kesehatan mental, sosial emosional, dan lainnya pada siswa,” kata Nunuk dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA: 50 Kepala SMA dan SMK di Kulonprogo Siap Jadi Agen Pencegahan Kekerasan Anak

Dia menambahkan Puskesmas Saptosasi memiliki program dengan melibatkan tim UKMS untuk mengadakan pelatihan bagi siswa konselor sebaya. Pada tanggal 6 Maret 2024, Puskesmas Saptosari bersama media datang ke sekolah untuk mendampingi siswa.

“Media mendengar informasi tentang self harm yang terjadi pada November 2023 dan mengkonfirmasi kepada wakaseknya. Wakasek menyampaikan informasi kebenaran peristiwa yang terjadi pada waktu itu, namun juga menyampaikan bahwa semua sudah selesai dan siswa mendapatkan pendampingan,” katanya.

Di lain pihak, Wakil Kepala SMPN 2 Saptosari, Mujiono tidak menjawab panggilan telepon harianjogja.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berkunjung ke Indonesia Paus Fransiskus Bakal Berpidato di Masjid Istiqlal, Ini Jadwal Lengkapnya

News
| Sabtu, 06 Juli 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement