Advertisement

Promo November

Jadi Pusat Ekonomi, Pasar Sentul Kian Nyaman Seusai Direvitalisasi

Media Digital
Kamis, 30 Mei 2024 - 21:17 WIB
Arief Junianto
Jadi Pusat Ekonomi, Pasar Sentul Kian Nyaman Seusai Direvitalisasi Foto : Diskusi Rembag Kaistimewan bertajuk Revitalisasi Pasar Sentul Melalui Dana Keistimewaan pada Kamis (30/5/2024). - Istimewa.

Advertisement

JOGJA—Revitalisasi Pasar Sentul, Kota Jogja, memberikan dampak positif bagi aktivitas ekonomi di kompleks pasar tersebut. Jumlah pengunjung meningkat setelah berbagai fasilitas ditambah dan memberikan kenyamanan tersendiri. Revitalisasi pasar ini menggunakan Dana Keistimewaan DIY pada 2023, dan resmi dioperasikan pada Februari 2024.

Kondisi terkini Pasar Sentul dibahas dalam Rembag Kaistimewan bertajuk Revitalisasi Pasar Sentul Melalui Dana Keistimewaan, Kamis (30/5/2024).

Advertisement

Ketua Paguyuban Pasar Sentul, Budi Kusuma, mengatakan Pasar Sentul dibangun sudah cukup lama, namun belum pernah direvitalisasi sehingga kondisinya bocor ketika hujan dan beragam masalah lainnya. Namun sejak direvitalisasi pada 2023, saat ini pedagang dan pengunjung menjadi semakin nyaman dan tersedia banyak fasilitas. 

Selain itu, sejak direvitalisasi dengan Danais, Pasar Sentul semakin banyak dikunjungi masyarakat tidak hanya yang membutuhkan keperluan bahan makanan, namun juga kalangan muda khususnya di lantai ketiga untuk berwisata kuliner. "Sekarang area parkir motor lebih luas, pukul 05.00 WIB sampai 08.00 WB selalu penuh, jumlah pengunjung meningkat dan pasti lebih laris. Saya memperkirakan ini berdampak pada peningkatan omzet," katanya.

Kabid Perencanaan dan Pengendalian Urusan Keistimewaan Paniradya Kaistimewan DIY, Tri Agus  Nugroho, mengatakan Pasar Sentul direvitalisasi karena pasar ini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kota Jogja, sehingga harus ditata. Selain itu, dalam konteks tata ruang Keistimewaan DIY, posisi Pasar Sentul berada di satuan ruang strategis (SRS) Pura Pakualaman.

"Konsep tata ruang di SRS Keistimewaan DIY ini bangunan di kawasan tersebut harus ditata, diselaraskan, sehingga direvitalisasi dengan Dana Keistimewaan," ujarnya.

Selain itu, penggunaan Danais untuk membangun Pasar Sentul merupakan bagian dari tujuan Keistimewaan DIY yaitu untuk menyejahterakan masyarakat. Ia optimistis setelah pasar direvitalisasi, siapa pun yang berkecimpung di dalamnya termasuk pedagang akan mendapatkan manfaat secara ekonomi.

Dia mengartikan Pasar Sentul sebagai kepanjangan dari Sentra Ekonomi Nomor Satu di Kota Jogja, Terpadu, Unggul dan Laris. Oleh karena itu, pasar ini harus memiliki keunikan tersendiri dan tidak hanya sekadar menjual sayuran atau hasil perikanan, namun harus menjadi pusat aktivitas ekonomi, aktivitas budaya melalui berbagai event. 

Pusat Aktivitas

Pakar Digital Marketing, Bio Hadikusuma, menilai konsep revitalisasi Pasar Sentul sangat menarik. Tatanan dari lantai satu hingga lantai ketiga menyesuaikan kebutuhan, khususnya lantai ketiga yang cocok dengan kebutuhan anak muda era saat ini. Ia menyarankan pihak terkait agar lebih banyak menggelar event di Pasar Sentul untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung.

"Karena ini fasilitas umum, maka sebaiknya seluruh masyarakat diberikan kesempatan untuk menggelar kegiatan di sini, mereka secara otomatis akan mempromosikan, akan menceritakan kepada orang luar menariknya Pasar Sentul. Sehingga secara perlahan juga mereka punya tanggung jawab untuk memelihara fasilitas ini bersama-sama," katanya.

BACA JUGA: Pasar Sentul Kini Punya Rooftop untuk Kuliner, Pedagang Boyongan Bulan Depan

Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja, Veronica Ambar Ismuwardani, mengatakan revitalisasi Pasar Sentul memberikan fasilitas titik distribusi logistik yang lebih memadai, baik untuk pedagang, distributor maupun konsumen. Ia berharap pasar tersebut tidak hanya menjadi pusat aktivitas jual beli kebutuhan pokok, namun menjadi tempat aktivitas budaya, wisata, edukasi dan pengembangan ekonomi kreatif.

"Kami sepakat bahwa di pasar ini harus diperbanyak event, pertunjukan. Karena pasar ini bisa menjadi destinasi yang dapat dikunjungi, ini sejalan dengan Kota Jogja sebagai kota wisata tetapi tidak memiliki sumber daya alam seperti kabupaten lain sehingga kami perlu menjadikan pasar sebagai destinasi," katanya.

Jumlah kunjungan di Pasar Sentul saat hari biasa berkisar 600 hingga 700 orang, sedangkan akhir pekan 800 sampai 900 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan sebelum direvitalisasi karena saat ini lebih tertata dan ditambah berbagai fasilitas. "Terutama saat ini anak muda memiliki tempat di lantai ketiga, mereka banyak yang berkunjung," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online

News
| Kamis, 21 November 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement