Kelola Sampah Organik hingga Residu, TPS3R Pasar Giwangan Pakai Mesin Segregasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—TPS3R Pasar Giwangan saat ini mulai menggunakan mesin segergasi untuk memaksimalkan pemilahan sampah. Pengelola juga bekerja sama dengan daurulang.id untuk mengelola sampah organik dan residu.
Ketua Tim Kerja Kebersihan dan Keamanan Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Jogja, Kelik Novidwyanto menjelaskan mesin segregasi ini baru beroperasi Senin (10/6/2024), menggantikan mesin pencacah yang hanya bisa mencacah sampah organik.
Advertisement
Cara kerja mesin segregasi ini yakni dengan memasukkan sampah residu, sampah lama yang menumpuk atau sampah biasa yang sudah dipilah secara kasar sebelumnya, kemudian mesin akan memisahkan secara otomatis bagian sampah organik dan anorganik atau residu.
“Yang organik langsung dicacah menjadi bubur di sebelah kanan mesin, sedangkan sampah anorganik dan residu masuk ke kiri, di-rotary spinner. Di situ diayak lagi supaya serpihan organik jatuh ke bawah,” ujarnya, Selasa (11/6/2024).
Pemilahan kasar sebelum sampah dimasukkan ke mesin segregasi bertujuan untuk menghindarkan benda-benda yang bisa menghambat kerja mesin, seperti besi, kain, rafia dan sebagainya. Maka diperlukan idealnya empat orang untuk mengoperasikan alat ini.
Kemudian output dari pemilahan mesin segregasi ini dikelola lewat kerja sama dengan daurulang.id, yang menerima sampah residu dan bubur sampah organik. “Mereka menghasilkan holzewig atau kayu abadi. Jadi semacam kayu tapi bahannya dari sampah plastik dan anorganik, bisa styrofoam, pampers dan sebagainya,” katanya.
Sedangkan bubur sampah organik dikirim juga ke daurulang.id untuk pakan cacing dan maggot. Di samping itu, di Pasar Giwangan sendiri juga mengelola sampah organik dengan sistem biopori yang saat ini ada sebanyak 16 titik.
BACA JUGA: Hasilkan 12 Ton Sampah Pasar per Hari, Begini Upaya Pemkot Jogja
Dalam operasional yang belum maksimal karena keterbatasan petugas, saat ini TPS3R ini baru mengelola sampah sekitar 1,5-2 ton. Jika dimaksimalkan pengoperasian mesin oleh empat orang, diperkirakan mampu mengelola sampah satu rate atau sekitar 5 ton dalam tujuh jam.
Adapun produksi sampah Pasar Giwangan fluktuatif, tergantung musim. Jika sedang musim buah, setiap hari bisa dihasilkan sampah organik sekitar 4-6 ton. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara pasar-pasar lain di Kota Jogja sekitar 20 pasar, dengan total sampah yang dihasilkan 12-16 ton.
Pasar Giwangan merupakan satu-satunya pasar di Kota Jogja yang memiliki TPS3R dan mesin segregasi, karena lahannya yang cukup luas. Maka TPS3R Giwangan pun juga menampung sampah-sampah dari pasar lain di Kota Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Advertisement