Advertisement
Ratusan Anggota Bank Sampah di Kota Jogja Bikin 1.500 Liter Ecoenzym dan 500 Ecobrick
Advertisement
JOGJA—Pemkot Jogja menggelar puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Jogja Selasa (25/6/2024). Kegiatan ini turut diikuti oleh ratusan anggota forum bank sampah dari 14 kemantren di Kota Jogja.
Masing-masing forum bank sampah memajang produk hasil pengolahan sampah organik dan anorganik di stan yang telah disediakan. Selain itu, ada juga penampilan yel-yel dan fashion show dengan membawakan atribut daur ulang sampah.
Advertisement
Wakil Ketua II Forum Bank Sampah Kota Jogja Sri Martini menuturkan peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia ini turut dimeriahkan oleh kegiatan grebeg sampah organik dan anorganik. Grebeg sampah organik dilakukan dengan membuat 1.500 liter cairan ecoenzym. Ecoenzym dibuat serentak oleh ratusan anggota forum bank sampah kemantren dan dimasukkan ke dalam 100 galon.
"Sementara, grebeg sampah anorganik dilakukan dengan membuat 500 ecobrick. Ecobrick ini bisa mengunci sampah yang tidak layak jual seperti kemasan-kemasan plastik di dalam botol, sehingga sampah tak dibuang atau dibakar," ujar Sri saat ditemui di Embung Langensari, Selasa (25/7/2024).
Sri mengatakan, baik ecoenzym maupun ecobrick merupakan contoh teknik pengolahan sampah organik yang bisa dilakukan dalam skala rumah tangga.
Sampah dapur dan kulit buah hanya perlu dimasukkan ke dalam galon yang telah terisi campuran air dengan gula. Ecoenzym perlu waktu hingga 3 bulan sampai bisa dimanfaatkan. Fungsinya beragam, mulai dari sebagai pupuk cair, campuran cairan pel, hingga perawatan tubuh.
"Nanti disimpan di bank sampah induk Jogja, nanti ada event lagi Hari Ozon. Akan ada gerakan pembersihan udara karena ecoenzym salah satu fungsinya membersihkan udara," tuturnya.
Organikkan Jogja
Ketua Forum Bank Sampah Kota Jogja yang juga menjabat sebagai Sekda Kota Jogja, Aman Yuriadijaya menuturkan peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kota Jogja mengusung tema Organikkan Jogja. Tema ini diusung, mengingat sampah organik masih menjadi penyumbang terbesar jika dibanding sampah anorganik. Bahkan, persentasenya mencapai 60% banding 40%.
"Harapannya seluruh masyarakat melalui kader bank sampah yang ada bisa mendorong masyarat mengolah sampah organik itu di rumah, sehingga tidak perlu dibawa ke tempat penampungan sampah," ucap Aman.
Aman mengatakan, sejauh ini bank sampah telah berperan menekan hingga 30% dari total produksi sampah di Kota Jogja. Sebelum bank sampah beroperasi secara optimal, produksi sampah mencapai 300 ton per hari. Lalu, bank sampah melalui gerakan zero sampah anorganiknya mampu mengurangi sampah dan bersisa 200 ton per hari. Kini, peran bank sampah kembali diharapkan hadir pada pengolahan sampah organik.
"Sekarang ingin berkontribusi di organik. Target kita akhir tahun ini ada 23.750 KK yang harapan kita sudah mampu mengolah sampah organik di rumah masing-masing dengan metode biopori," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Sabtu 28 September 2024 Naik dari Purworejo dan Tugu Jogja
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Khusus Sabtu 28 September 2024, Cek di Sini
- Mau Jalan-jalan Pakai Trans Jogja Akhir Pekan Ini? Cek Rute dan Jalurnya di Sini
- Simak Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Gunungkidul, Sabtu 28 September 2024
- Top Ten News Harianjogja.com Sabtu 28 September 2024, Dampak Pembangunan Tol Jogja Solo, Kondisi Siswa SMA 3 Jogja Usai Hilang
Advertisement
Advertisement