Advertisement
Pemkot Jogja Targetkan 23.750 Biopori, Dipantau Lewat Aplikasi Bank Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, GONDOKUSUMAN—Pemkot Jogja mendorong bank sampah tak hanya berperan mengolah sampah anorganik, tapi juga organik. Hal ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan sampah di Jogja.
Ketua Forum Bank Sampah Kota Jogja Aman Yuriadijaya menuturkam sejauh ini bank sampah telah mampu menekan sampah anorganik. Bahkan presentasenya mencapai 30 persen dari seluruh produksi sampah di Kota Jogja.
Advertisement
Tepatnya, gerakan zero sampah anorganik yang digencarkan oleh bank sampah mampu mengurangi hingga 100 ton sampah. Dari 300 ton, kini tersisa 200 ton yang harus dikelola Pemkot Jogja.
BACA JUGA: Pemda DIY Sebut Timbunan Sampah di Kota Jogja Mencapai 5.000 Ton Lebih
"Tahun ini kami melakukan pelatihan pengolahan sampah organik berskala rumah tangga dengan metode biopori. Harapan kita dari 200 ton bisa menurun," kata Aman saat ditemui di Embung Langensari, Selasa (25/6/2024).
Aman mengatakan, pada akhir 2024 mendatang diharapkan akan ada 23.750 titik biopori yang tersebar di Kota Jogja. Ini menjadi cara masyarakat untuk mengolah sampah organik skala rumah tangga. Nantinya, seluruh rumah tangga yang punya biopori akan tercatat dalam aplikasi bank sampah.
Aplikasi itu secara resmi diluncurkan pada gelaran puncak perayaan Hari Lingkungan Hidup sedunia di Embung Giwangan, Selasa (25/6/2024). Dia juga menggandeng pemangku wilayah untuk turut mengawal keberhasilan pengelolaan sampah organik berskala rumah tangga itu di wilayahnya masing-masing.
"Ada datanya, by name by address. Nanti konangan sudah difungsikan atau belum, akan terdeteksi. Nyuwun ndherek titip ke mantri pamong praja. Harapannya, sisa sampah sudah tidak 200 ton perhari lagi, tapi menurun. Sehingga yang di hilir bisa lebih optimal dan Jogja menjadi lebih bersih," ungkapnya.
Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Christina Endang Setyowati menuturkan aplikasi bank sampah ini merupakan upaya penyebarluasan informasi. Gunanya untuk membangun semangat pengelolaan sampah organik di Kota Jogja.
DLH Kota Jogja akan meluncurkan fitur Peta Sebaran Biopori pada aplikasi bank sampah. Dia menambahkan, pada peta sebaran biopori, akan tersaji informasi berupa titik lokasi biopori, asal program biopori, nama bank sampah penerima biopori, serta jumlah biopori yang dimanfaatkan.
"Sampai saat ini pengelolaan sampah dengan metode biopori telah tersebar pada sebanyak 10.280 KK di 14 kemantren dan 45 kelurahan yang ada di Kota Jogja," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Khusus Sabtu 28 September 2024, Cek di Sini
- Mau Jalan-jalan Pakai Trans Jogja Akhir Pekan Ini? Cek Rute dan Jalurnya di Sini
- Simak Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Gunungkidul, Sabtu 28 September 2024
- Top Ten News Harianjogja.com Sabtu 28 September 2024, Dampak Pembangunan Tol Jogja Solo, Kondisi Siswa SMA 3 Jogja Usai Hilang
- Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Bantul, Sabtu 28 September 2024
Advertisement
Advertisement