Advertisement

Operasional TPST Dingkikan Sedayu Belum Optimal, DLH Bantul Paparkan Penyebabnya

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 22 September 2024 - 16:07 WIB
Ujang Hasanudin
Operasional TPST Dingkikan Sedayu Belum Optimal, DLH Bantul Paparkan Penyebabnya Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat mengecek alat penyaring yang akan dipasang di TPST Dingkikan, Argodadi, Sedayu, Sabtu (15/6/2024) siang - Harian Jogja - Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul mengakui operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Dingkikan, Argodadi, Sedayu belum optimal. Hal itu lantaran ada sejumlah kendala dalam operasionalnya. 

Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho mengakui hingga saat ini pengolahan sampah di TPST Dingkikan belum sesuai kapasitas. Dari kapasitas maksimal pengolahan sampah sekitar 20 ton per hari, saat ini baru mampu mengolah sampah separuhnya. 

Advertisement

Dia menurutkan potensi bau yang ditimbulkan saat mengolah sampah menjadi kendala belum optimalnya pengolahan sampah disana. 

"Ada potensi bau [saat mengolah sampah sesuai kapasitas maksimal]. Itu masyarakat bisa komplain," ujarnya, Minggu (22/9/2024).

Dia menuturkan selama ini disana telah beroperasi satu alat pemanas sampah. Meski begitu, menurutnya alat tersebut belum mampu mengakomodir seluruh sampah yang diolah disana. 

"Untuk bau [pengolahan sampah] harus diatasi, tetapi butuh alat pemanas lagi," ujarnya. 

BACA JUGA: TPSS Pasar Angkruksari Bantul Mulai Beroperasi Pekan Depan

Dia menuturkan alat pengolahan sampah disana hanya mampu mengolah sampah yang belum membusuk. Sementara menurutnya, untuk sampah yang telah membusuk perlu dilakukan penanganan dengan alat pemanas terlebih dahulu, sehingga menurutnya disana masih perlu alat pemanas untuk mengolah sampah yang ada.

Dia menurutkan DLH Bantul akan mengajukan anggaran untuk pengadaan alat pemanas guna mendukung optimalisasi pengolahan sampah di TPST Dingkikan pada anggaran tahun 2024. Dia pun masih melakukan menghitung kebutuhan mesin pengering disana. 

"[Pengajuan anggaran tambahan alat pemanas di] Anggaran murni tahun depan, kemungkinan pengadaan Februari atau akhir Januari [2025]," katanya.

Selain itu, menurutnya listrik yang ada disana pun belum mencukupi untuk mengoperasikan seluruh modul atau hanggar yang akan digunakan disana. Menurutnya, kebutuhan tambahan daya listrik disana diketahui saat proses pengolahan sampah telah dilakukan.

"Ini masih kita koordinasikan [kendala daya listrik] apakah nanti opsi tambah daya atau dengan panel baru masih kami koordinasikan, mana yang efisien," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Korban Keganasan Topan Yagi di Myanmar Mencapai 384 Orang, 89 di Antaranya Hilang

News
| Minggu, 22 September 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan

Wisata
| Kamis, 19 September 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement