Advertisement
Perluas Jaringan Listrik Sektor Pertanian, Pemkab Gunungkidul Bakal Gandeng PLN
![Perluas Jaringan Listrik Sektor Pertanian, Pemkab Gunungkidul Bakal Gandeng PLN](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/25/1179168/tanjakan-clongop-1.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) akan menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kerja sama ini bertujuan menyediakan jaringan listrik untuk sektor pertanian.
Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi mengaku biaya yang dikeluarkan petani lebih sedikit jika menggunakan listrik daripada solar. "Solar itu juga sulit didapat, harus pakai rekomendasi juga. Kalau listrik itu biaya murah dan pakai pulsa. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Rismiyadi dihubungi, Selasa (25/6/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Terjerat Kasus Mafia Tanah, Status 3 Lurah di Sleman Dinon-aktifkan
Sebab itu, DPP Gunungkidul sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan PT PLN dalam menyediakan jaringan listrik. Judul yang akan diusung yaitu Listrik Masuk Sawah. Katanya, jarak lokasi yang perlu dialiri listrik rata-rata 300 meter – 600 meter.
Di Kapanewon Semin dan Karangmojo saja, ada kelompok tani yang membeli tiang bantu untuk mendekatkan jaringan listrik dengan pompa air. Pompa ini akan menarik air dari sumur bor.
“Semoga tahun ini bisa teralisasi. Petani banyak mengoperasikan pompa air soalnya. Tapi ya itu tadi ada hambatan jaringan listrik di persawahan,” katanya.
Lahan pertanian yang sudah menggunakan sumur bor hampir semua menggunakan listrik. Adapun jumlah pembangunan sumur bor, pert tahun mencapai sepuluh titik. Satu sumur bor dapat dipakai untuk 20 hektar.
“Berarti setahun rata-rata ada 200 hektar yang dialiri air sumur bor. Kalau ditarik tiga tahun terakhir sekitar 600 hektar hingga 1000 hektar pakai listrik. Itu angka minimal saja untuk membangkitkan air lewat sumur bor,” ucapnya.
Disinggung perihal penggunaan tenaga surya, Rismiyadi mengaku masih belum ada. Operasional tenaga surya tergolong mahal dan perlu petani andal agar dapat merawat tenaga surya itu.
“Kalau sumber air yang diresmikan Pak Prabowo di Banyusoco juga tenaga listrik. Tapi mengairi berapa hektar kami belum tahu,” lanjutnya.
Proyek tersebut merupakan hasil program pompanisasi dan pipanisasi pengairan lahan pertanian sekitar 1.009 hektar untuk Kalurahan Banyusoco dan Karangduwet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/29/1179598/joe-biden.jpg)
Joe Biden Akui Penampilannya Kurang Maksimal di Debat Perdana Pilpres AS
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/23/1178907/gunung-ujung-pisau.jpg)
Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Pegawai Pemkab Sleman Pensiun Tahun Ini
- Pengumuman PPDB Bantul, 769 Kuota Kosong di SMA Negeri Ini Daftarnya
- Patung Ganesha Ditemukan Tengkurap di Galian Rumah Warga Sleman
- Pilkada 2024, BKD DIY Belum Terima Pengajuan Pensiun Dini Singgih Raharjo
- Satpol PP Bantul Razia Lima Salon yang Diduga Jadi Tempat Praktik Prostitusi
Advertisement
Advertisement