Berikut Agenda Budaya di Bantul Hari Ini Kamis 11 Juli 2024: Kirab Budaya, Jamasan Selo Gilang
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak tempat wisata menarik dari wisata alamnya maupun destinasi wisata buatan.
Tidak hanya wisata alamnya, namun Bantul juga menyimpan pesona budaya yang kaya dan memikat. Dikenal dengan keindahan alamnya, kultur yang mendalam, serta masyarakat yang ramah dan hangat, Bantul menjadi destinasi unggulan bagi para wisatawan yang ingin merasakan pengalaman spiritual dan budaya yang autentik.
Advertisement
bagi Anda yang sedang berada di Bantul berikut adalah jadwal agenda budaya di Bantul, hari ini, kamis 11 Juli 2024. Agenda budaya rutin tahunan ini terbuka untuk umum.
Kirab Budaya Imogiri
Dilansir dari Dinas Pariwisata Bantul, Kirab Budaya Imogiri merupakan tradisi dalam rangka nguras enceh. Dilaksanakan dari Terminal Imogiri menuju Terminal Pajimatan. Agenda ini berupa pengarakan “siwur” (gayung) untuk Upacara Nguras Enceh pada hari berikutnya.
Kirab budaya ini diikuti berbagai kelompok seni-budaya. Dalam perjalanannya rombongan akan mampir di Kabupaten Juru Kunci Kraton Kasunanan Surakarta dan Kabupaten Puralaya Kasultanan Ngayogyakarta Kirab ini akan dilaksanakan pada hari Kamis atau Senin Wage pada bulan Sura.
BACA JUGA: 15 Kelompok Bregodo Meriahkan Festival Bregodo Mbantul Kawula Mataram 2024
Tahun ini direncanakan dilaksanakan pada Kamis Wage, tanggal 11 Juli 2024, dimulai jam 13.00 WIB dari Halaman Kapanewon Imogiri.
Jamasan Selo Gilang
Upacara Adat Tradisi “Jamasan Selo Gilang “ dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Mangir Lor-Tengah-Kidul Sendangsari Pajangan. Biasanya diadakan pada Kamis atau Senin Wage bulan Sura (mana yang lebih dahulu).
Tahun ini akan dilaksanakan pada hari Kamis Wage, tanggal 11 Juli 2024 mulai jam 20.00 WIB, di Petilasan Ki Ageng Mangir. Diawali dengan kirab dari Masjid menuju Petilasan Ki Ageng Mangir dilanjutkan doa bersama. Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan batu yang dipercaya sebagai petilasan Ki Ageng Mangir. Dilanjutkan kenduri dan diakhiri dengan kembul bujana bersama.
Keunikan dari upacara adat ini adalah pengambilan air dari 7 sumber dilakukan oleh 7 pemuda yang diyakini masih perjaka. Ketujuh air dari sumber berbeda ini lalu dijadikan 1 untuk membersihkan/menjamas Selo Gilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement