Salut! 3 Seniman Cilik Dianugerahi Penghargaan ARTJOG Kids
Advertisement
JOGJA—Tiga seniman anak yang berpartisipasi dalam gelaran Artjog Kids dianugerahi penghargaan atas keterlibatan dan karyanya yang menginspirasi. Penganugerahan Artjog Kids ini merupakan yang pertama digelar dan diharapkan terus digelar untuk memberikan edukasi kepada anak di bidang seni.
Pemberian penghargaan dimulai dengan bincang-bincang antara peserta Artjog Kids, kurator Artjog dan pengurus Sekolah Murid Merdeka (SMM) yang ikut terlibat dalam penganugerahan ini. Adapun ketiga seniman anak yang memperoleh penghargaan yakni Jed Edmar Dallasadrian kategori 6-8 tahun, Deo Optimo Maximo Fatoni kategori 9-11 tahun dan Tangguh Zhafran Prayogatama usia 12-15 tahun.
Advertisement
Kurator Artjog, Bambang Witjaksono mengatakan penganugerahan ini digelar atas kerja sama pihaknya dengan SMM dan Cikal, lembaga pendidikan alternatif di Indonesia. Agenda ini digelar bertujuan untuk mendukung keterlibatan anak dalam bidang seni untuk mendukung tumbuh kembang mereka. "Kompetisi kami batasi dari usia 6-15 tahun yang dibagi ke dalam tiga kelompok usia agar lebih adil," katanya, Senin (15/7/2024).
Bambang menjelaskan gelaran Artjog Kids tahun ini sudah digelar untuk ketiga kalinya atau sejak 2022 lalu. Perkembangan gelaran ini cukup optimal dan diikuti oleh semakin banyak peserta dengan seleksi dan kurasi yang ketat, sehingga karya yang ditampilkan diharapkan bisa berinteraksi dengan peserta. "Kami mau ke depan penyelenggaraan Artjog Kids ini dalam karya yang ditampilkan bisa semakin interaktif dengan pengunjung," jelasnya.
Pendiri SMM, Najelaa Shihab, menyampaikan mengenalkan seni sejak dini kepada anak harus dimulai oleh orang tua. Sebab seni yang merupakan lintas mata pelajaran dianggapnya mampu melatih anak dalam pengalaman estetiknya. "Banyak sekali kompetisi yang bisa diasah anak lewat pelajaran seni, dia punya kesempatan merefleksikan apa yang dia lihat dan itu penting diasah sejak dini," ujarnya.
Menurut Najelaa, dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, anak banyak dijejali dengan konten dan informasi apapun tanpa sempat merefleksikan apa yang diserapnya. "Kemampuan refleksi itu penting tidak hanya ketika dia jadi seniman tapi apapun, itu diasah lewat pendidikan seni," ungkapnya.
BACA JUGA: ARTJOG 2024: Telinga, Padi, hingga Gema Spirit Kesetaraan
Founder & CEO Artjog, Heri Pemad menyatakan sejak awal agenda yang sering disebut dengan Lebarannya para seniman itu didedikasikan untuk mendekatkan seni kepada khalayak luas. "Seni itu dulunya kan ada jarak dan segmented padahal segala unsur hidup kita ada seni dan budaya. Maka saya mau edukasi seni jadi sesuatu yang ringan dan biasa lewat Artjog," katanya.
Pihaknya berharap lewat gelaran Artjog Kids, anak-anak bisa berkreasi seliar mungkin soal seni dan budaya. Ke depan karya yang diikutsertakan dalam ajang itu disebutnya bisa dari benda apa saja. "Anak-anak bisa eksplor apa saja, ambil dan gunakan barang di sekitar dan jadikan sebuah karya kemudian di isi cerita yang dipamerkan ke ruangan pamer," ujarnya.
Sementara murid SMM sekaligus salah satu anak yang berpartisipasi dalam Artjog Kids, Anatano Tobias Clavis Ardiano, menyatakan, dirinya membawa karya berjudul Kereta Magnet. Karya itu digarapnya setelah terinspirasi ketika membaca sebuah buku. "Karena di rumah banyak kotak bekas maka saya buat karya itu. Bangga sekali dan masih mau berkarya lagi ke depannya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Amankan Natal dan Tahun Baru, Polresta dan Satpol PP Jogja Kerahkan Ratusan Personel
- DIY Bakal Kedatangan 9,4 Juta Orang, Ribuan Personel Diterjunkan Amankan Libur Akhir Tahun
- Diduga Bekerja ke Kamboja Secara Non Prosedural, Imigrasi Yogyakarta Cegah Keberangkatan 3 WNI
- Sepekan Belum Ditemukan, Pencarian Korban Sungai Mbelik Bantul Dihentikan
- DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Duryudana Gugur, Ajak Masyarakat Renungkan Nilai Kepemimpinan
Advertisement
Advertisement