Advertisement
Sertifikasi Pembatik untuk Pertahankan Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY terus berusaha mempertahankan predikat Jogja sebagai kota batik dunia yang telah ditetapkan oleh Dewan Kerajinan Dunia pada 2014 silam. Salah satunya melalui proses sertifikasi yang diberikan kepada para pembatik atau pelaku ekonomi kreatif batik.
Melalui sertifikasi tersebut para pembatik akan diuji lebih dahulu oleh para asesor untuk ditetapkan lulus atau tidaknya untuk mendapatkan sertifikasi dari BNSP. "Jadi sebelum pelaku ekraf atau pembatik ini diuji kompetensi, mereka diberikan pelatihan lebih dahulu. Mereka akan melalui proses dinyatakan berkompeten atau tidak melalui sertifikasi oleh BNSP," kata Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIY Iwan Pramana kepada wartawan di sela-sela sertifikasi pelaku Ekraf Batik, Kamis (1/8/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Kapanewon Gedangsari Hattrick Pelunasan PBB-P2, BKAD Beri Penghargaan Seragam Batik
Ia mengatakan sertifikasi kepada para pembatik ini salah satunya untuk mempertahankan keberadaan batik di Jogja. Mengingat World Craft Council telah menetapkan Jogja sebagai Kota Batik Dunia pada 2014 silam. Di sisi lain, batik juga telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO.
"Batik sebagai warisan budaya dunia, maka peran pembatik, pelaku ekraf batik ini sangat penting. Melalui sertifikasi ini harapannya dapat meningkatkan kapasitas mereka, khususnya yang batik manual," katanya.
Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Budi Setiawan mengapresiasi pelaksanaan sertifikais batik yang melalui kolaborasi dengan Dinas Pariwisata DIY. Ia sepakat bahwa sebagai salah satu warisan budaya takbenda yang telah ditetapkan UNESCO maka peran pembatik sangat penting untuk ditingkatkan kapasitasnya.
"Menurut kami sertifikasi untuk perajin baik ini merupakan langkah strategis untuk mengangkat martabat batik sebagai warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO. Selain itu Jogja memilik peran dan posisi yang penting sebagai kota batik dunia," katanya.
BACA JUGA : Keren! Batik Difabel Jogja Kini Dijual di Gerai SPBU
Ia menilai para perajin batik perlu merespons tingginya permintaan salah satunya melalui pengembangan motif batik. "Kami berharap para perajin batik ini bisa terus meningkatkan kualitas hasil membatik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement