Advertisement
Diseminasi Konten Positif untuk Peringatan Hari Kemerdekaan, Generasi Muda Diminta Jaga Persatuan dan Kesatuan
Advertisement
SLEMAN—Anggota DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu mengajak generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan berbagai hal yang positif.
Hal ini disampaikan saat menjadi pembiacara dalam Diseminasi Konten Positif Karang Taruna dengan tema Nusantara Baru, Indonesia Maju di Balai Kalurahan Sinduadi, Mlati, Sleman, Kamis (15/8/2024).
Advertisement
Menurut dia, di era globalisasi banyak tantangan yang dihadapi. Di sisi lain kondisi dunia juga tidak baik-baik saja karena ada sejumlah peperangan hingga krisis ekonomi.
“Tentunya ini akan berpengaruh ke Indonesia. Tapi, itu jadi tantangan dan kita tidak boleh lemah sehingga harus kuat dan jadi generasi muda tidak mudah dipecah,” katanya.
Yuni mengungkapkan, untuk bisa menjadi bangsa yang kuat maka semangat pantang menyerah dan terus belajar harus dikobarkan.
Ia berpendapat dengan terus belajar, maka pengetahuan yang dimiliki juga semakin luas sehingga sangat mendukung untuk terciptanya generasi muda unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Di sisi lain, keterampilan yang dimiliki juga terus diasah sehingga tidak mudah menyerah. Semangat seperti inilah menjadi kunci untuk mengisi kemerdekaan dan menyongsong masa depan yang lebih baik.
“Mari berjuang untuk Indonesia yang lebih baik lagi, lebih solid, kompak Bersatu padu serta tidak mudah terpecah,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Riris Puspita Wijaya Kridaningrat.
Menurut dia, program diseminasi konten positif yang digelar di Kalurahan Sinduadi berkaitan dengan peringatan Kemerdekaan RI. Adapun tema yang diambil tentang Nusantara Baru, Indonesia Maju.
“Peringatan kemerdekaan setiap tahun dilaksanakan, harapannya tidak begitu-begitu saja,” kata Riris.
Menurut dia, melalui peringatan bisa diambil hikmah bagaimana perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan atau memastikan kemerdekaan yang diraih dapati diakui oleh negara-negara di dunia.
“Masyarakat juga bisa ikut berperan dengan partisipasi dan sumbangsih sesuai dengan peran dan keahlian yang dimiliki,” katanya.
Riris menambahkan, di era transformasi digital banjir akan informasi karena dengan mudah bisa didapatkan. Kondisi ini tetap harus diwaspadai karena bisa memicu terjadinya perpecahan di masyarakat.
Oleh karenanya, ia meminta agar peserta diseminasi lebih bijak menggunakan teknologi. Salah satunya tidak terburu-buru untuk menyebarkan konten-konten di media sosial.
“Boleh menyebarkan berita, tapi dikaji dan diteliti dulu baru diunggah sehingga tidak menyebarkan berita yang tidak benar sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menko Airlangga Bantah Pagar Laut 30 Kilometer di Tangerang Terkait PSN PIK 2
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Rawit Merah di DIY Diklaim Mulai Turun, Operasi Pasar Dinilai Tak Efektif
- Taman Lalu Lintas Jogja Terus Berbenah Agar Lebih Inklusif
- Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo: Pembebasan Lahan di Hargorejo Kokap Dimulai dengan Pembentukan Satgas
- Sleman Anggarkan Rp896 Miliar untuk Infrastruktur di 2025
- 2 Bulan Beroperasi, TPST Modalan Hanya Mampu Mengolah Sampah 16 Ton per Hari
Advertisement
Advertisement