Advertisement

Pemkab Gunungkidul Lakukan Pencegahan Antraks Lewat Khotbah Salat Jumat

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 06 September 2024 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Pemkab Gunungkidul Lakukan Pencegahan Antraks Lewat Khotbah Salat Jumat Sejumlah petugas memeriksa dan mengevakuasi sapi yang mati mendadak milik Jumiyo di Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Kamis (27/6/2019). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) terus melakukan upaya pencegahan agar tidak ada lagi ternak terjangkit antraks. Salah satu upaya yang dilakukan melalui program khotbah salat Jumat.

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan program tersebut dibuat dengan mendasarkan pada Perda No. 13/2023 tentang Penyelenggaraan Peternakan dan Kesehatan Hewan bahwa pemberantasan antraks boleh melibatkan masyarakat. Dinas juga tidak dapat melakukan pemberantasan antraks sendiri.

Advertisement

Dia mengaku pihaknya baru saja selesai membuat naskah khotbah yang akan didistribusikan kepada masjid/ musala yang ada di Gunungkidul. Melalui itu, imam salat dapat terlibat langsung melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).

“Naskah baru saja jadi kemarin. Itu sifatnya tawaran. Kami minta tolong agar dapat dibawa ke khotbah agar kita bisa sama-sama keluar dari persoalan antraks,” kata Wibawanti ditemui di kantornya, Jumat, (6/9).

Menurut Wibawanti, KIE yang dilakukan oleh tokoh agama akan lebih mudah diterima masyarakat. Agama menjadi sarana jitu dalam mengedukasi masyarakat. Salah satu majid di Padukuhan Ngasem Kidul, Kalurahan Plembutan menjadi yang pertama menggunakan naskah tersebut.

BACA JUGA: Cegah Antraks, Gunungkidul Bikin Raperda untuk Hentikan Tradisi Brandu

DPKH juga masih akan menjalin komunikasi lagi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gunungkidul untuk mendiseminasikan naskah tersebut. Selain itu, ada pertimbangan untuk menerbitkan surat edaran (SE) bupati ihwal pencegahan antraks melalui khotbah tokoh agama.

Lebih jauh, Wibawanti juga mengatakan pihaknya telah menggelar KIE di sekolah-sekolah dan masyarakat melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Begitupun dengan Gerakan Peduli Penyakit Antraks dan Lainnya (Gerda Kita).

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Produksi DPKH Gunungkidul, Suyanto mengatakan ada sebanyak 143.796 sapi potong di Gunungkidul mengacu pada data akhir Desember 2023. Sedangkan, jumlah kambing ada 214.860 ekor dan domba ada 16.583 ekor.

Kapanewon Ponjong menjadi wilayah dengan jumlah sapi potong terbanyak yaitu 13.960 ekor. Sedangkan Panggang menjadi yang wilayah dengan jumlah sapi potong paling sedikit yaitu 3.269 ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menaker Tekankan Pentingnya Link and Match Lembaga Pendidikan dan Pelatihan dengan Dunia Usaha

News
| Senin, 16 September 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement