Wujudkan Swasembada Gula, UGM dan SGN Bangun Pusat Pembelajaran Tebu
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sepakat memperkuat kedaulatan pangan melalui peluncuran Sugar Cane Learning Center. Pusat pembelajaran pembelajaran tebu ini menjadi tempat pelatihan dan inovasi untuk memperkuat sektor tebu rakyat guna mencapai cita-cita swasembada gula.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka Widada menjelaskan kolaborasi ini menjadi wujud komitmen UGM untuk mendukung program swasembada gula dan ketahanan pangan nasional.
Advertisement
"Peningkatan produktivitas pertanian melalui inovasi dan pendidikan merupakan langkah nyata yang dapat membawa Indonesia menuju kemandirian di sektor pangan, sekaligus memastikan kesejahteraan petani tebu rakyat," kata Jaka pada Jumat (27/9/2024) di Auditorium Prof. Ir. Harjono Danoesastro.
Jaka menambahkan jika momentum Dies Natalis ke-78 Fakultas Pertanian UGM menjadi momen penting bagi kampus untuk mendukung swasembada gula dan ketahanan energi nasional. Apalagi saat ini isu swasembada gula dan ketahanan energi mendapat tantangan perubahan iklim dan ketidakpastian pangan global.
Di masa lampau, Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar dunia pada tahun 1930, setelah Kuba. Namun sejak tahun 1967, Indonesia justru berbalik menjadi importir gula terbesar.
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi mengungkapkan Indonesia berpotensi mencapai swasembada gula konsumsi jika mampu meningkatkan produktivitas tebu dari lima ton per hektare menjadi delapan ton per hektar. Meskipun sejatinya kenaikan angka itu sebenarnya masih separuh dari capaian produktivitas gula Indonesia pada tahun 1930.
"SGN bersama UGM dan Kementerian Pertanian telah berdiskusi panjang terkait langkah-langkah penguatan ekosistem tebu rakyat, yang mencakup inovasi teknologi, peningkatan kapasitas petani, dan pemanfaatan lahan secara optimal," ungkapnya.
Untuk mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2028, Mahmudi menuturkan diperlukan penguatan ekosistem tebu rakyat. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 yang menjadi roadmap untuk swasembada gula.
"Peran utama PTPN adalah memperkuat ekosistem tebu rakyat, karena 65% bahan baku gula berasal dari petani rakyat. Kunci utama keberhasilan penguatan ekosistem ini adalah kesejahteraan petani," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Bidik Poin di Markas Persija, PSS Angkut 20 Pemain
- Motor Ditabrak Truk Tronton, Siswi Kulonprogo Meninggal Dunia
- UKDW Ambil Bagian Dalam Penanggulangan Bencana yang Inklusif
- Wujudkan DIY sebagai Destinasi Wisata Ramah Muslim
- Amankan Natal dan Tahun Baru, Polresta dan Satpol PP Jogja Kerahkan Ratusan Personel
Advertisement
Advertisement