Advertisement

Selain APBD, Disdikpora Kulonprogo Berharap Ada Beasiswa untuk Putus Sekolah dari CSR Swasta

Triyo Handoko
Rabu, 02 Oktober 2024 - 20:47 WIB
Maya Herawati
Selain APBD, Disdikpora Kulonprogo Berharap Ada Beasiswa untuk Putus Sekolah dari CSR Swasta Beasiswa pendidikan - ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo berharap makin banyak program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berasa dari sektor swasta, bisa disalurkan untuk program beasiswa pelajar putus sekolah.

Selama ini pendanaan program beasiswa pelajar SD dan SMP di Kulonprogo rutin didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Jumlah anggarannya stabil tiap tahunnya, tak ada kenaikan signifikan karena keterbatasan APBD.

Advertisement

Disdikpora Kulonprogo menyebut rata-rata anggaran beasiswa dari APBD itu Rp1,35 juta untuk pelajar SMP penerimanya dan siswa SD sebesar Rp1 juta. Jumlah penerima beasiswa ini pada 2024 sebanyak 828 pelajar.

Kepala Disdikpora Kulonprogo, Nur Wahyudi menyebut jumlah penerima dan besaran beasiswa tak pernah meningkat. "Meskipun SD dan SMP negeri sudah gratis tapi beasiswa ini penting untuk anak dari keluarga miskin, supaya mencegah putus sekolah," terangnya, Rabu (2/10/2024).

Beasiswa tersebut diberikan dalam bentuk uang tunai, jelas Wahyudi, yang umumnya dibelanjakan untuk kebutuhan pendidikan. Seperti tas sekolah, sepatu, hingga buku dan alat tulis lainnya.

BACA JUGA: Pengadaan Tanah Tol Jogja-Solo-YIA 4 Kalurahan di Sleman Ini Terus Dikebut

Kebutuhan pokok para siswa miskin di Kulonprogo, jelas Wahyudi, perlu didukung bersama pasalnya jika tidak putus sekolah bisa lebih banyak terjadi. "Sekalipun sekolah sudah gratis karena program wajib belajar sembilan tahun, tapi prasarana utama untuk menunjang pendidikan ini juga penting agar siswa miskin juga bersemangat dalam belajar," ujarnya.

Selain dari beasiswa yang bersumber dari APBD, sambung Wahyudi, ada beberapa bantuan dana yang sifatnya langsung menyasar ke siswa miskin. "Biasanya langsung lewat yayasan di sekolah tersebut dan tidak lewat Disdikpora, tentu ini kami apresiasi juga tapi harapannya juga dapat disampaikan agar tidak ada yang dapat bantuan ganda," ujarnya.

Terbaru terdapat percontohan program makan bergizi gratis di tiga SD swasta di Kulonprogo, menurut Wahyudi, hal itu juga bagian dari meningkatkan sumber daya manusia Kulonprogo. "Kami berharap program seperti itu makin banyak lagi, kolaborasi swasta lewat CSR sangat kami sambut baik," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Komitmen Zero Burning Practices Bawa KLHK Raih Penghargaan Peringkat I Green Eurasia 2024

News
| Rabu, 02 Oktober 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Ketinggian Puncak Gunung Everest Bertambah, Ini Penjelasannya

Wisata
| Selasa, 01 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement