BPBD Gunungkidul dan Klaten Jalin Kerja Sama Antisipasi Potensi Tanah Longsor di Perbatasan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul berencana menjalin kerja sama dengan BPBD Klaten, Jawa Tengah guna menguatkan koordinasi menghadapi bencana hidrometeorologi, utamanya tanah longsor.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan BPBD Klaten berkunjung ke BPBD Gunungkidul pada Oktober 2024 guna membahasan situasi wilayah perbatasan di sisi utara.
Advertisement
Terdapat beberapa persoalan kebencanaan yang berpotensi terjadi ketika musim hujan seperti tanah longsor. Ada juga pembahasan mengenai drainase yang melintasi dua kabupaten ini.
“Kami ingin membuat semacam pernjanjian kerja sama. Draft sudah ada, tapi memang belum kami tindak lanjuti,” kata Nanang dihubungi, Minggu, (10/11).
Kerja sama ini akan semakin erat dan terarah guna menghadapai bencana yang mungkin terjadi. Baik BPBD Gunungkidul maupun Klaten juga dapat saling memberi bantuan logistik apabila diperlukan.
Lebih jauh, Nanang menjelaskan curah hujan mulai tinggi sekitar tanggal 20 November. Hujan yang turun di Bumi Handayani beberapa hari belakangan tidak rata dan curah hujan rendah.
“Wonosari dan Karangmojo belum pernah hujan deras dan paling lama kalau hujan sekitar satu jam,” katanya.
BACA JUGA: Padukuhan Wota-wati di Lembah Bengawan Solo Purba Jadi Destinasi Green Tourism
Meski begitu, BPBD telah melakukan persiapan sejak Oktober lalu guna memetakan titik rawan longsor. Titik longsor berada di sisi utara seperti Gedangsari, Semin, dan Ngawen.
Hujan yang turun belum menyebabkan kejadian kebencanaan apapun. Beberapa rumah yang rusak ketika hujan disebabkan oleh angin kencang. Paling sering bagian teras rumah mengalami kerusakan.
Memang kerusakan banyak terjadi di sisi utara, karena arah angin berasal dari utara. Hujan juga lebih sering turun di sisi utara.
Adapun potensi banjir di Gunungkidul mengancam wilayah di sepanjang aliran Sungai Oya. Beberapa titik di Kota Wonosari yang terancam banjir hanya ada di sekitar cabang Sungai Besole.
“Di sisi utara, Semin, itu juga masuk daerah banjir utamanya yang dekat tempuran sungai,” ucapnya.
Pada Senin, (11/11/2024), BPBD akan mengirim surat imbauan ke para lurah dan panewu mengenai potensi bencana hidrometeorologi. Imbauan jadi kewaspadaan agar masyarakat lebih berhati-hati dapat berkegiatan dan mengambil tindakan dalam situasi-kondisi tertentu.
Dia memberi contoh agar perlu ada pembersihan drainase dari sampah yang menyumbat. Dengan begitu aliran air akan lancar dan tidak menggenangi badan jalan atau lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bandara Komodo Ditutup Lagi Hari Ini Akibat Abu Vulkanik dari Gunung Lewotobi.
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Ini Strategi Calon Wawali Jogja Sri Widya Supena Gaet Suara Anak Muda
- UMKM DIY Desak Pemerintah Segera Realisasikan PP No. 47/2024 untuk Lindungi Usaha Mikro
- Diduga Tidak Netral, 2 Anggota KPPS di Pilkada Sleman Diganti
- TPST Modalan Pakai Teknologi Dodika Insinerator
- Bertemu Gus Hilmi Muhammad, Paslon 2 Hasto Wardoyo & Wawan Tegaskan Komitmen Kerja Bahagiakan Hatinya Warga Jogja
Advertisement
Advertisement