Advertisement

Fashion on the Street Prawirotaman Jogja 2025 Segera Digelar, Catat Tanggalnya

Ariq Fajar Hidayat
Rabu, 30 Juli 2025 - 08:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Fashion on the Street Prawirotaman Jogja 2025 Segera Digelar, Catat Tanggalnya Salah satu model saat tampil dalam Trunk Show Designer FOS Prawirotaman dan konferensi pers di 1O1 Urban Heritage Yogyakarta Lynn Prawirotaman, Selasa (29/7 - 2025). / Harian Jogja / Ariq Fajar Hidayat

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ajang fashion tahunan Fashion on the Street (FOS) Prawirotaman kembali hadir pada 22–25 Agustus 2025 mendatang.

Mengusung tema “Funky Indonesian Style – Denim x Batik”, Fashion on the Street ini akan menampilkan paduan harmonis antara semangat modernitas dan warisan budaya dalam format pertunjukan jalanan yang khas.

Advertisement

Sejak pertama kali digelar pada 2013, FOS Prawirotaman tak hanya menjadi ruang ekspresi mode, tetapi juga wadah kolaborasi kreatif lintas sektor, mulai dari desainer, seniman, komunitas, hingga pelaku usaha lokal.

BACA JUGA: Hari Ini 24 Juli Diperingati sebagai Hari Kebaya Nasional, Simak Sejarahnya

Tahun ini, panggung runway akan kembali digelar di sepanjang jalan Prawirotaman, kawasan yang dikenal sebagai “kampung turis” di Kota Jogja.

Project Officer FOS, Lia Mustafa menilai, Prawirotaman sebagai kawasan yang hidup 24 jam ini layak terus diangkat ke pentas global melalui event berkualitas. Ia mengatakan, nama Prawirotaman yang semakin dikenal dunia turut membanggakan masyarakat Jogja secara umum.

“Fashion on the Street ini bukan hanya soal fashion. Ini tentang merayakan Prawirotaman sebagai bagian dari dunia, bukan sekadar milik Jogja,” ujarnya saat konferensi pers di 1O1 Urban Heritage Yogyakarta Lynn Prawirotaman, Selasa (29/7/2025).

Persiapan panjang telah dilakukan termasuk dengan dua kali roadshow untuk memperluas jangkauan promosi. Lia menjelaskan, makna dari tema tahun ini adalah simbol keberanian menyandingkan nilai-nilai tradisi dengan gaya urban.

“Denim mewakili semangat muda dan kebebasan berekspresi, sedangkan batik membawa narasi budaya dan akar identitas bangsa,” jelasnya.

Acara akan digelar dua sesi setiap hari, pada sore dan malam hari. Setiap pertunjukan tidak hanya menghadirkan koleksi busana, tetapi juga elemen pertunjukan seni yang kental dengan nuansa lokal. Hal ini dinilainya menjadikan FOS sebagai panggung seni pertunjukan yang inklusif dan penuh energi.

Tak hanya melibatkan desainer lokal, panitia juga membuka kesempatan bagi desainer internasional untuk ikut berpartisipasi. FOS Prawirotaman bertekad menjadi wadah interaksi global sekaligus promosi budaya Indonesia melalui medium fashion.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja, Wahyu Hendratmoko, menyambut baik konsistensi penyelenggaraan FOS yang dinilainya mampu menjadi daya tarik wisata. “Prawirotaman itu kawasan yang sangat hidup, bahkan sampai malam hari tetap ramai. Event seperti ini memberi nilai tambah bagi wisatawan yang datang,” kata Wahyu.

Ia juga berharap FOS dapat masuk dalam kalender event internasional. Suksesnya event ini pun diharapkan dapat menggeliatkan perekonomian di Jogja, khususnya di wilayah sekitar Prawirotaman.

“Dengan konsistensi dan daya tarik yang kuat, sangat memungkinkan FOS ini menjadi salah satu signature event Jogja yang mendunia,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jurist Tan, Mantan Stafsus Nadiem Makarim Jadi DPO

News
| Rabu, 30 Juli 2025, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Sangmane Studio Jogja, Berkuliner Klasik Ala Meksiko

Wisata
| Senin, 28 Juli 2025, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement