Advertisement

2.300 Hektare Lahan Pertanian Bergantung ke Selokan Mataram

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 07 Oktober 2025 - 20:27 WIB
Sunartono
2.300 Hektare Lahan Pertanian Bergantung ke Selokan Mataram Selokan Mataram Jogja - dok - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyampaikan ada sekitar 2.300 hektare (ha) lahan pertanian terdampak apabila aliran air dari Selokan Mataram dan Van Der Wijck mati.

Padahal, dua selokan tersebut harus mendapat perbaikan secara berkala agar dapat berfungsi maksimal. Perbaikan infrastruktur mensyaratkan keringnya selokan.

Advertisement

Plt. Kepala DP3 Sleman, Rofiq Andrianto, mengatakan luas lahan yang bergantung pada dua selokan tersebut mencapai 4.800 ha dengan rincian 3.800 ha dari Selokan Van Der Wijck dan 1.000 ha dari Selokan Mataram. Namun, tidak semua lahan terdampak, hanya 2.300 ha.

DP3 pun telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak penghentian aliran air tersebut. Rofiq juga mengatakan dua selokan tersebut tidak akan dikeringkan, hanya pengurangan debit air. Dia berharap dampaknya tidak akan signifikan terhadap tanaman pangan.

“Bangunan infrastruktur selokan kan sudah lama juga, perlu perawatan. Potensi retakan atau longsoran jadi bisa dicegah. Pintu drainase juga sempat geser kan karena dampak proyek Tol Jogja Solo,” kata Rofiq dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025).

Pihaknya juga menyediakan benih jagung. Kelompok tani dapat menyiasati lahan kering dengan menanam jagung yang tidak butuh banyak air. Potensi kerugian jadi bisa dicegah.

Bupati Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan pemeliharaan selokan tahunan memang tidak butuh pengeringan, hanya pengurangan debit air saja. Adapun penghentian total aliran air hanya dilakukan lima tahun sekali.

Pemkab Sleman, akan menyiapkan opsi sumur dalam sebagai cadangan sumber air. Pembangunan sumur masih perlu menunggu hasil analisa teknis lapangan. Harapannya, petani tidak akan kesulitan dan produksi pertanian tetap stabil.

Pasalnya, Pemkab Sleman akan mengeluarkan biaya tinggi jika selokan ditutup. Sumur tersebut menjadi salah satu menekan pengeluaran akibat dampak perbaikan selokan.

“Petani dan BBWSSO sudah sepat penutupan aliran Selokan Mataram dan Van Der Wijck secara total dilakukan lima tahun sekali,” kata Harda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

PBB: Perempuan Tinggal di Daerah Konflik Capai Angka Tertinggi

PBB: Perempuan Tinggal di Daerah Konflik Capai Angka Tertinggi

News
| Selasa, 07 Oktober 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement