Advertisement
Gudang Kecelakaan Lalu Lintas di DIY Ada di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY merilis jumlah kecelakaan lalu lintas selama 2016-2017 meningkat dan data kecelakaan terbanyak ada di Kabupaten Bantul dan Sleman.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Unit I Subdit Pendidikan dan Rekayasan Lalu Lintas Ditlantas Polda DIY, AKP Restu Indra dalam sosialisasi yang digelar di Aula Kecamatan Bantul, Selasa (15/5/2018).
Advertisement
"Jumlah korban kecelakaan rata-rata adalah usia produktid, yakni usia 16-25 tahun," kata Indra. Sosialisasi yang dilaksanakan Jasa Raharja dan Direktorat Lalu Lintas Polda DIY itu diikuti sekitar 100 orang dari kalangan pelajar, pamong desa, dan masyarakat umum, dengan tema Membangun Budaya Tertib Berlalulintas dan Tata Cara Pengurusan Santunan Jasa Raharja.
Indra mengatakan jumlah kecelakaan pada 2016 lalu di DIY tercatat sebanyak 3.777 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 463 orang. Dari jumlah tersebut terbanyak ada di Bantul 1.157 kasus, disusul Sleman 1.018 kasus, Jogja 616 kasus, Kulonprogo 500 dan Gunungkidul 486 kasus.
Jumlah kecelakaan meningkat di 2017 dengan total 4.011 kasus. Terbanyak masih di wilayah Sleman dan Bantul masing-masing 1.393 kasus dan 1.360 kasus. Kemudian disusul Gunungkidul (454 kasus), Kulonprogo (411 kasus), dan Jogja (393 kasus). Sementara korban meninggal dunia sebanyak 442 orang.
"Meski jumlah korban menurun, tapi jumlah kejadian meningkat sebesar 6,20 persen dari 2016-2017," papar Indra.
Indra berujar dari pengelompokan usia korban kecelakaan dalam data kecelakaan tersebut didominasi usia produktif, yakni usia 16-25 tahun sebanyak 1.216 orang dari data kecelakaan 2017 dan terbanyak juga dari Bantul dan Sleman masing-masing 483 orang dan 350 orang. Sisanya dari tiga kabupaten dan kota lainnya. Terbanyak kedua korban kecelakaan dari sisi usia adalah usia 51-60 tahun, dan ketiga usia 31-40 tahun.
Menurut Indra, penyebab kecelakaan tidak lepas dari beberapa hal, di antaranya penggunaan telepon selular saat berkendara, tidak mengenakan helm, mabuk, melawan arus, dan usia pengendara di bawah umur, serta sabuk keselamatan tidak digunakan saat berkendara. "Masih banyak yang lalai padahal sabuk pengaman bagi pengendara roda empat dapat membantu jika terjadi benturan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gerindra Klaten Mulai Jaring Cabup-Cawabup, Muncul Nama dari Kalangan Milenial
- PT Telkom akan Pindahkan Jaringan Kabel ke Bawah Tanah, Solo Jadi Pilot Project
- Skuad Garuda Muda Pahlawan, Tiga Pemain Ini Kunci Kemenangan atas Korsel U-23
- Pria Lansia Dilaporkan Hilang saat Mencari Rumput di Gunung Bancak Magetan
Berita Pilihan
Advertisement
Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
- Peringatan OTDA Jadi Momentum Mengarah ke Ekonomi Hijau Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Advertisement