Advertisement

Gandeng Swasta, PT SAK Bangun Pabrik Batching Plant BetonKu

Uli Febriarni
Selasa, 06 November 2018 - 14:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Gandeng Swasta, PT SAK Bangun Pabrik Batching Plant BetonKu Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo (kanan), memukulkan kendi ke truk pencampur yang akan diberangkatkan ke lokasi pembangunan NYIA, Selasa (6/11/2018). Hal itu menjadi bagian dari seremonial peresmian pabrik batching pant PT SAK KSO PT GBW di Dusun Dlaban, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo. - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Selo Adikarto (SAK) bekerja sama dengan PT Great Blue Whale (GBW) mendirikan pabrik batching plant berlokasi di Dusun Dlaban, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo. Pabrik batching plant kerja sama operasi (KSO) antara PT SAK dan PT GBW tersebut diresmikan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, Selasa (6/11/2018).

Hasto mengatakan meskipun kapasitas batching plant saat ini masih kecil yaitu 90 m3/jam, tetapi keberadaan pabrik ini mempunyai peran penting sebagai wujud Bela Beli Kulonprogo, salah satunya dalam pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) karena bahan baku berasal dari lokal Kulonprogo.

Advertisement

"Keberadaan batching plant ini sangat dibutuhkan dan [bentuk] Bela Beli Kulonprogo agar tidak hanya jadi penonton di tengah pesatnya pembangunan yang ada di Kulonprogo. Keberadaan pabrik ini dapat memberikan layanan kebutuhan beton untuk pembangunan," kata dia, Selasa.

Hasto senang melihat PT SAK bermitra dengan PT Great Blue Whale kemudian membuat batching plant dalam rangka memberikan layanan kebutuhan kegiatan pembangunan di Kulonprogo. Hasto berharap dengan beroperasinya pabrik, selain memberikan layanan kebutuhan pembangunan juga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah yang disetor oleh PT SAK. "Saat ini kondisi PT SAK sudah sehat dan tidak menanggung utang pajak, bahkan tahun lalu sudah dapat menyetor PAD," kata Hasto.

Direktur Utama PT SAK, Made Hendra Putra, menjelaskan di usia ke-15 PT SAK dalam kondisi yang penuh keterbatasan, baik modal kerja maupun sarana prasarana yang ada. Meski demikian PT SAK optimistis terhadap peluang proyek infrastruktur, baik di Kulonprogo maupun di Jogja dan sekitarnya.

Made menambahkan dalam skema KSO tersebut PT SAK mengusahakan lahan dan perizinan, sedangkan PT GBW mendirikan pabrik beserta sarana dan prasarana serta membiayai seluruh investasi dan modal kerjanya. “Nama BetonKu merupakan usulan dari Bupati agar membawa branding Kulonprogo yaitu Beton Kuat Kulonprogo, tentu dengan tetap menjaga mutu dan kualitas produksi karena material bahan baku diambil dari Kulonprogo," ujarnya.

Ia berharap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta yang ada di Kulonprogo dapat menggunakan produk BetonKu. Ke depan setelah pembangunan NYIA juga memiliki harapan akan terjadi pembangunan sarana penunjang, baik jalan maupun jembatan, bangunan hotel, rumah sakit, sekolah, kampus dan lainnya.

Batching plant merupakan tempat mencampur atau memproduksi beton ready mix atau beton cair siap pakai dalam skala besar. Pabrik batching plant menjadi cara PT SAK menguatkan bisnis. Silo berukuran besar di pabrik bertuliskan BetonKu pada bagian luar, sehingga bagi warga yang menempuh perjalanan dari arah timur ke barat [dari Jembatan Bantar menuju Wates] atau sebaliknya dapat melihat silo bertuliskan BetonKu dari jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan

News
| Rabu, 24 April 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement