Advertisement

MASKOT SLEMAN : Jadi Maskot Sleman, Burung Punglor Terancam Punah

Bernadheta Dian Saraswati
Minggu, 22 November 2015 - 10:20 WIB
Nina Atmasari
MASKOT SLEMAN : Jadi Maskot Sleman, Burung Punglor Terancam Punah

Advertisement

Maskot Sleman berupa burung punglor terancam punah

Harianjogja.com, SLEMAN-Burung Punglor yang menjadi maskot satwa Kabupaten Sleman semakin sulit dijumpai. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman bahkan telah menyebut satwa asli Merapi itu hampir punah.

Advertisement

Kabid Pengendalian Lingkungan BLH Sleman, Sugeng Riyanta, mengaku prihatin karena punglor telah ditetapkan sebagai maskot namun kondisinya hampir punah.

"Kalau ditetapkan sebagai maskot kan harapannya banyak ditemukan di lapangan. Tapi ini tidak. Malah banyak di sangkar," kata dia, Jumat (20/11/2015).

Saat ini pihaknya belum mengerti persis apakah punglor semakin punah karena habitatnya yang mulai hilang. Riyanta menyebut, dulu punglor banyak ditemukan di perkebunan salak lokal atau salak Jawa.

"Nah apakah karena sekarang yang ada hanya salak pondok lalu mengganggu habitatnya atau gimana, belum ada kajian," ungkap dia di ruang humas Setda Sleman.

BLH akan mencoba membuat penangkaran punglor di Minomartani. Sepasang punglor akan ditangkarkan untuk dapat dikembangbiakkan. Namun ia mengaku kesulitan karena tipikal punglor mudah stres dan pemalu.

Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Dhani Suryawan, mengusulkan agar satwa punglor menjadi satwa dilindungi. Jika kesulitan mengajukan usulan hukum pada Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, setidaknya aturan hukum dapat diusulkan untuk lokal desa.

"Menetapkan jenis satwa oleh pemdes [pemerintah desa] pun boleh dengan catatan lebih ketat daripada satwa yang dilindungi oleh UU," kata dia.

Suryawan mencontohkan, di Ngablak Magelang ada desa yang telah membuat aturan tentang satwa yang dilindungi. Pemdes telah menetapkan bahwa semua burung di daerah tersebut dilindungi. "Nah maksud saya aturannya semakin ketat bukan semakin longgar," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Argo Bromo Anjlok, Beberapa Perjalanan KA di Semarang Dibatalkan

Argo Bromo Anjlok, Beberapa Perjalanan KA di Semarang Dibatalkan

News
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 17:57 WIB

Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement