Advertisement
RS "JIH" Ajak Masyarakat Makin Sadar Kanker Payudara Lewat Jogja Goes Pink

Advertisement
Penyakit kanker nomor dua yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker serviks
Harianjogja.com, SLEMAN-Rumah Sakit “JIH” mengadakan acara Jogja Goes Pink pada Oktober yang merupakan bulan kesadaran kanker payudara sedunia. Melalui kegiatan ini, Rumah Sakit “JIH” mengajak masyarakat makin sadar akan kanker payudara.
Advertisement
Kepala Departemen Marketing dan Layanan Pelanggan Rumah Sakit “JIH” Seffudin Sudarmadi mengatakan, penyelenggaraan ini merupakan tahun kedua Jogja Goes Pink. Jogja Goes Pink tahun ini diadakan di Cinema XXI, Plaza Ambarrukmo, Sleman, Minggu (15/10/2017).
Ia menjelaskan, acara tersebt terdiri dari mini seminar Kenali dan Cegah Kanker Payudara, pemberian donasi ke Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Yogyakarta dan Lovepink Indonesia (Yayasan Daya Dara Indonesia), dan ditutup dengan nonton bareng film Pinky Promise. Film tersebut berkisah tentang perjuangan sekelompok wanita pasien kanker payudara yang awalnya terpuruk lalu menjadi semangat dalam menjalani hidup setelah bertemu dalam sebuah komunitas.
“Acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terutama wanita untuk selalu mewaspadai kanker payudara ini, penyakit kanker nomor dua yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker serviks,” ujar dia dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (16/10/2017).
Direktur Utama Rumah Sakit “JIH” dokter Mulyo Hartana mengatakan, perlu adanya kesadaran dari seluruh masyarakat untuk mencegah kanker payudara. Hal itu bisa dilakukan mulai dari melakukan gerakan Periksa Payudara Sendiri (Sadari) yang bisa dilakukan di rumah, sampai melakukan (Pemeriksaan Payudara secara Klinis (Sadanis).
Dalam mendukung gerakan Sadanis, Rumah Sakit “JIH” saat ini telah melengkapi alat baru mammografi untuk mendeteksi tumor ataupun kanker payudara sejak dini secara presisi. Selain itu, Rumah Sakit “JIH” juga memiliki paket pemeriksaan khusus wanita di JIH Healthy Life Center. Fasilitasnya yakni pemeriksaan menyeluruh mulai dari Papsmear, mammografi, dan lab tumor marker, untuk mendeteksi gejala kanker payudara dan kanker serviks.
Acara ini diikuti sekitar 213 orang yang didominasi wanita. Antusiasme juga ditunjukan peserta ketika dokter Mardiah Suci Hardianti menjelaskan mengenai bahaya dari kanker payudara dan mendemonstrasikan gerakan Sadari dan Sadanis. Acara semakin bermakna, karena peserta juga memakai baju dengan nuansa merah muda (pink) secara serentak yang melambangkan pita pink, sebagai simbol kepedulian terhadap pejuang kanker payudara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Argo Bromo Anjlok, Beberapa Perjalanan KA di Semarang Dibatalkan
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Minta Masyarakat Waspadai Bahaya Judi Online
- Gunungkidul Alami Deflasi 0,05% pada Juli 2025
- Disperindag Sleman Sidak Toko Penjual Beras Diduga Oplosan di Maguwoharjo, Ini Hasilnya
- Star FM, Ignite The Spark, Semangat Menyala di Usia 16 Tahun
- Pengelola Tambang untuk Tanah Uruk Tol Jogja-Solo di Sampang Gedangsari Divonis 4 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement