Advertisement
Kemenhub Laksanakan 2 Inovasi untuk Selamatkan Dunia Penerbangan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini kondisi penerbangan dalam negeri cukup berat. Tidak hanya maskapai Garuda Indonesia yang merugi, tetapi sejumlah maskapai lain juga mengalami nasib sama. Menurut dia, industri penerbangan high profile, low profit.
Ini yang menjadi dasar kenaikan harga tiket pesawat dan tarif bagasi. Tujuannya agar industri penerbangan tetap eksis.
Advertisement
Menurut Budi, persaingan di dunia penerbangan cukup tinggi. Di sisi lain, pembelian bahan bakar Avtur yang mencapai 40% juga menjadi salah satu penyebab harga tiket naik. Kondisi Indonesia yang kepulauan dinilai turut mendorong tingginya pemakaian Avtur.
Budi mengungkapkan setidaknya ada dua inovasi yang dilakukan untuk mengatasi agar konektivitas masyarakat tetap baik, dan di sisi lain industri penerbangan tetap eksis.
“Kami menerapkan cross subsidy, memberikan tariff murah pada jam-jam tertentu, dan memberikan tarif komersial di waktu-waktu tertentu. Inovasi lain, kenaikan tarif bagasi. Jadi kalau pergi ke mana-mana, bawa barang seperlunya sehingga bisa dengan LCC [low-cost carrier] yang murah,” ujar Budi saat ditemui wartawan seusai mengisi pembekalan wisuda Pascasarjana UGM, di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Selasa (22/1/2019).
Kementerian Perhubungan sudah berkomunikasi dengan maskapai yang beroperasi di Indonesia untuk menyikapi harga tiket yang naik. Hasil dari komunikasi ditemukan dua inovasi yakni skema cross subsidy dan LCC.
Untuk skema cross subsidy belum diterapkan di semua wilayah di Indonesia. “Jogja sudah [menerapkan skema cross subsidy]. Jogja kalau siang tarif [ke Jakarta] Rp700.000. Namun kalau pagi ya komersial, sehingga cross subsidy. Kalau Papua nanti saya bahas,” kata Budi.
Untuk maskapai yang sudah mulai menerapkan tarif bagasi, Budi mengatakan hal tersebut akan dipelajari dan dievaluasi dengan melihat kemampuan masyarakat.
Saat pembekalan wisuda Pascasarjana UGM, mahasiswa asal Papua, Siska Sroye mengeluhkan harga tiket pesawat yang mahal ke Papua. Dia berharap ada tindak lanjut dari pemerintah.
“Kenapa harga tiket ke Papua termahal se-Indonesia. Garuda Indonesia hari ini [Selasa] Jogja-Timika Rp4,9 juta. Apakah tidak ada solusi untuk wilayah paling timur di Indonesia ini,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
Advertisement
Advertisement