Advertisement

Buntut Pandemi Corona, Kasus DBD di Sleman Melonjak

Lajeng Padmaratri
Senin, 29 Juni 2020 - 21:57 WIB
Bhekti Suryani
Buntut Pandemi Corona, Kasus DBD di Sleman Melonjak Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Semenjak ada pandemi Covid-19, lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sleman tahun ini cukup tinggi. Belum menyentuh pertengahan tahun 2020, namun kasus DBD di Sleman tahun ini sudah hampir menyaingi akumulasi kasus di Sleman selama tahun lalu.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Sleman, Dulzaini menyebutkan jumlah kasus DBD di Sleman hingga Senin (29/6/2020) mencapai 603 orang. Sementara, tahun 2019 ada 728 kasus dengan 1 kasus meninggal dunia.

Advertisement

"Jumlah kasus DBD hingga hari ini 603 orang, dengan kasus meninggal 2 orang. Paling banyak kasus masih di Kecamatan Prambanan," ujarnya pada Senin.

BACA JUGA: PPDB SMP Negeri Terganjal Umur, Orang Tua Calon Siswa Datangi Disdikpora Bantul

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengakui tingginya kasus DBD di Sleman lantaran selama pandemi Covid-19 kegiatan penyuluhan pencegahan DBD seperti pemberantasan sarang nyamuk menjadi terkendala.

"Memang karena pandemi ini kegiatan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk terhambat. Petugas kami agak sulit melakukan sosialisasi di lapangan saat pandemi," ujarnya.

Lebih lanjut, Joko menyebutkan jika biasanya Kabupaten Sleman merupakan kabupaten dengan kasus DBD yang tergolong tinggi di DIY, maka tahun ini predikat tersebut bergeser ke Kabupaten Gunungkidul. Ia menduga, banyaknya kasus di Kecamatan Prambanan juga dipengaruhi letak geografis kecamatan tersebut yang bersebelahan dengan Kabupaten Gunungkidul.

Ia mendorong upaya pencegahan DBD dengan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik, pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas plus mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk oles atau spray.

Selain itu, jentik nyamuk juga bisa ditumpas dengan menempatkan larvasida di genangan air, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan meningkatkan surveilans melalui kegiatan pemantauan jentik berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement