Advertisement
Buntut Pandemi Corona, Kasus DBD di Sleman Melonjak

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Semenjak ada pandemi Covid-19, lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sleman tahun ini cukup tinggi. Belum menyentuh pertengahan tahun 2020, namun kasus DBD di Sleman tahun ini sudah hampir menyaingi akumulasi kasus di Sleman selama tahun lalu.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Sleman, Dulzaini menyebutkan jumlah kasus DBD di Sleman hingga Senin (29/6/2020) mencapai 603 orang. Sementara, tahun 2019 ada 728 kasus dengan 1 kasus meninggal dunia.
Advertisement
"Jumlah kasus DBD hingga hari ini 603 orang, dengan kasus meninggal 2 orang. Paling banyak kasus masih di Kecamatan Prambanan," ujarnya pada Senin.
BACA JUGA: PPDB SMP Negeri Terganjal Umur, Orang Tua Calon Siswa Datangi Disdikpora Bantul
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengakui tingginya kasus DBD di Sleman lantaran selama pandemi Covid-19 kegiatan penyuluhan pencegahan DBD seperti pemberantasan sarang nyamuk menjadi terkendala.
"Memang karena pandemi ini kegiatan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk terhambat. Petugas kami agak sulit melakukan sosialisasi di lapangan saat pandemi," ujarnya.
Lebih lanjut, Joko menyebutkan jika biasanya Kabupaten Sleman merupakan kabupaten dengan kasus DBD yang tergolong tinggi di DIY, maka tahun ini predikat tersebut bergeser ke Kabupaten Gunungkidul. Ia menduga, banyaknya kasus di Kecamatan Prambanan juga dipengaruhi letak geografis kecamatan tersebut yang bersebelahan dengan Kabupaten Gunungkidul.
Ia mendorong upaya pencegahan DBD dengan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik, pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas plus mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk oles atau spray.
Selain itu, jentik nyamuk juga bisa ditumpas dengan menempatkan larvasida di genangan air, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan meningkatkan surveilans melalui kegiatan pemantauan jentik berkala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Selidiki Masuknya Warga Sipil ke Lokasi Peledakan Amunisi TNI AD
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
- Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bantul Mencapai hingga 100 Persen
- Baciro Kini Jadi Kelurahan Hijau di Jogja karena Berhasil Mengelola Sampah dengan Baik
- Ratusan Remaja Diusulkan Dinsos Bantul untuk Masuk Sekolah Rakyat Setingkat SMA
Advertisement