Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ini Prediksi Terbaru Pakar UGM

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pandemi Covid-19 diprediksi belum berakhir dalam waktu dekat. Pakar UGM menilai kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci menekan laju pertumbuhan kasus positif.
Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Dedi Rosadi, menyampaikan prediksi terbaru dari timnya mengenadi akhir pandemi virus Corona di Indonesia. Tim peneliti yang melibatkan alumni Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) UGM, Heribertus Joko Kristadi dan Fidelis Diponegoro, ini telah melakukan riset sejak Maret lalu.
BACA JUGA: Foto Jenazah Covid-19 Dituding Janggal oleh Anji si Penyanyi, Ini Kata Dosen Fotografi ISI
“Kebijakan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol new normal adalah kunci mengadang kenaikan laju penambahan pasien Covid-19,” kata Dedi pada Senin (20/7/2020).
Perhitungan prediksi itu berdasarkan penelusuran data terakhir dan menggunakan berbagai pendekatan pemodelan data-driven (berbasis pergerakan data). Hasilnya, terdapat kenaikan nilai proyeksi kasus positif di akhir pandemi yang cukup signifikan dibandingkan dengan estimasi yang disampaikan sebelumnya pada Juni lalu.
BACA JUGA: Wisatawan Luar DIY Berdatangan di Malioboro, Apakah Sudah Rapid Test?
Bulan lalu saat ia menyampaikan prediksinya pada 2 Juni 2020, angka perhitungan R0t Covid-19 nasional berkisar 1.1. Kemudian, pada 17 Juli, pantauannya menunjukkan bahwa angka penularan (Rt) masih di atas 1 yakni bernilai 1.08.
Hasil prediksinya dengan model Probabilistic Data Driven Model Covid-19 Indonesia menunjukkan pandemi akan berpuncak pada akhir Juli sampai akhir Agustus 2020, lalu berakhir pada akhir Februari 2021 dengan estimasi total kasus positif sekitar 227.000 penderita.
Prediksi lain yang menunjukkan hasil lebih optimis ia peroleh dengan menggunakan model hybrid kompartemen SIR-Regresi-runtun-waktu. Dia memperkirakan pandemi akan berakhir pada awal November 2020 dengan total kasus positif sekitar 112.000 penderita.
BACA JUGA: Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Jangan Panik dalam Merepons Kondisi Merapi
"Angka perhitungan Rt Covid-19 Indonesia dalam beberapa hari terakhir masih sekitar 1.08. Angka ini menunjukkan secara nasional, adanya penularan lokal di beberapa wilayah provinsi atau kabupaten yang menjadi episentrum penyebaran Covid 19 harus diwaspadai," terangnya.
Menurutnya, peningkatan kasus positif di Indonesia semakin terlihat dibandingkan dengan masa menjelang era adaptasi kebiasaan baru. D ia merekomendasikan pemerintah untuk melakukan pengendalian dengan lebih optimal dengan 3T atau tracing, test, and treatment seiring dengan pendisiplinan protokol kesehatan pada masyarakat.
"Pengendalian provinsi-provinsi yang berpotensi membahayakan perlu lebih optimal di episentrum utama di Indonesia yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan," ujar Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Ramadan, Polda DIY Bagikan Paket Sembako untuk Buruh
- Pusat Kedokteran Tropis UGM Kembangkan Aplikasi TOMO untuk Pengobatan Pasien TB yang Resisten Obat
- Harga Sembako Mulai Naik, Sleman Siapkan Pasar Murah di 17 Kecamatan
- Motif Pelaku Mutilasi Sleman Karena Terlilit Pinjol
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp298,8 Miliar untuk Pengentasan Kemiskinan
Advertisement