Advertisement
Beda dengan Sleman, Kulonprogo Belum Gelar Sekolah Tatap Muka
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo belum akan menggelar pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat ini.
Kepala Disdikpora Kulonprogo, Arif Prastawa mengatakan kebijakan pembukaan pembelajaran tatap muka ada di pemerintah daerah masing-masing. Sehingga tidak bisa disamakan dengan kebijakan di daerah lain seperti Sleman yang seperti diketahui telah memutuskan akan menggelar pembelajaran tatap muka pada awal Februari mendatang.
Advertisement
"Untuk sementara kami belum ada rencana membuka pembelajaran tatap muka," kata Arif, Selasa (5/1/2021).
BACA JUGA : Mulai Februari, Sleman Gelar Sekolah Tatap Muka
Arif mengatakan belum dibukanya pembelajaran tatap muka ini berkaitan dengan masih berebaknya Covid-19 di Kulonprogo. Diketahui dalam beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bumi Menoreh, bahkan akumulasi penderita sampai dengan saat ini sudah mencapai lebih dari 1.000 kasus.
"Pembelajaran tatap muka di Kulonprogo mempertimbangkan situasi yang berkaitan dengan pandemi covid 19. Soal waktu belum ditentukan. Jika situasi dan kondisinya sudah memungkinkan untuk pembelajaran tatap muka, maka sekolah bisa diizinkan untuk menyelenggarakan," ujarnya.
Kendati belum akan dibuka dalam waktu dekat, Arif memastikan hampir seluruh sekolah tingkat SD-SMP sederajat di Kulonprogo sudah menyiapkan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan sebagai syarat mutlak bagi sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
Sementara itu para orang tua siswa di Kulonprogo berharap agar pembelajaran tatap muka bisa segera digelar. Salah satu orang tua siswa, Udi Farjanto mengatakan sistem pembelajaran tatap muka lebih efektif dibanding cara daring. Dia meyakini sistem ini akan membuat anaknya yang bersekolah di SD Negeri Bendungan 1 bisa lebih fokus dan mudah menyerap materi yang diberikan langsung oleh gurunya.
"Kalau belajar tatap muka anak jadi lebih fokus belajar, beda dengan cara daring yang saya rasa sangat sulit," ucap warga Dusun Bendungan Kidul, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates tersebut.
BACA JUGA : Tanggap Darurat Covid-19 DIY Diperpanjang, Tatap Muka
Udi mengatakan ia dan orang tua siswa di SD Bendungan 1 telah menandatangani surat persetujuan pembelajaran tatap muka yang diberikan pihak sekolah. Menurutnya seluruh ortu memberikan satu suara yaitu pembelajaran tatap muka boleh digelar dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Namun hingga saat ini belum ada tindaklanjut pasca penandatanganan surat persetujuan itu. Dia mengaku tidak ada update informasi mengenai kapan pembelajaran tatap muka bisa digelar.
"Secara pribadi saya berharap agar belajar tatap muka bisa digelar, tapi juga manut aja sih keputusan pemerintah, demi keamanan anak," ucapnya.
Kepala SMP N 2 Wates, Bendungan, Wates, Turismiyati mengatakan pihaknya telah memberikan surat persetujuan pembelajaran tatap muka kepada orang tua dan wali murid. Hasilnya sebagian besar orang tua dan wali murid menyatakan setuju dengan pemberlakuan sistem tersebut. "Banyak yang setuju tetapi juga ada yang belum setuju," ujarnya.
Senada disampaikan Kepala SD Negeri Conegaran, Triharjo, Wates, Sugiyah. Sebagian besar ortu dan wali murid SD tersebut menyatakan setuju terhadap pembelajaran tatap muka. Hanya ada segelintir yang keberatan.
"Yang setuju sekitar 89 persen, sisanya menyatakan keberatan, karena alasannya ada yang di rumah itu ada bayi, jadi takut tertular, lalu ada juga yang tidak mengumpulkan surat. Yang kami anggap setuju yang mengumpulkan surat pernyataan," ujar Sugiyah.
Terkait kesiapan sarpras penunjang pembelajaran tatap muka di sekolah, baik Turismiyati maupun Sugiyah menyatakan telah menyiapkan itu semua. Sarpras seperti tempat cuci tangan, thermogun, pembatasan jarak tempat duduk dan sebagainya telah diatur pihak sekolah. Sekolah juga akan memberlakukan sistem shift saat pelajaran berlangsung guna menghindari kerumunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement