Advertisement

Ancaman Letusan Merapi Berubah Arah, Pemkab Siap Pulangkan Pengungsi di Cangkringan

Abdul Hamied Razak
Senin, 18 Januari 2021 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
Ancaman Letusan Merapi Berubah Arah, Pemkab Siap Pulangkan Pengungsi di Cangkringan Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Perubahan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi ke arah Barat Daya, direspons positif oleh Bupati Sleman Sri Purnomo. Dengan perubahan potensi bahaya tersebut maka kondisi masyarakat aman dari bahaya erupsi Merapi.

"Saat ini pengungsi di Glagaharjo [Cangkringan] secara berangsur mulai kembali ke rumah. Karena memang jarak amannya diperpendek dari lima kilometer menjadi tiga kilometer," katanya usai mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Sakti Wahyu Trenggono di Embung Gadingan, Sinduharjo, Ngaglik, Senin (18/1/2021).

Advertisement

Pemkab, katanya akan memfasilitasi warga jika mereka akan kembali ke rumahnya. Namun jika warga tetap ingin bertahan di barak pengungsian pun, tetap akan difasilitasi. Pemkab, lanjutnya, akan mengatur mekanisme soal pengungsian Selasa (19/1) ini.

"Sebenarnya kondisi barak pengungsian baik dari wilayah Timur (Glagaharjo) hingga Barat (Girikerto) sudah siap menerima pengungsi. Namun karena saat ini warga berada di jarak aman, jadi tidak ada masalah (untuk mengungsi)," katanya.

Sekadar diketahui, BPPTKG merilis keterangan jika potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

BACA JUGA: Sultan Bakal Perpanjang Kebijakan Pembatasan kalau Masyarakat Masih Bandel Prokes

Meskipun begitu, aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan tetap dihentikan. Selain itu, pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III G. Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak G. Merapi.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement