Advertisement
Kasus Covid-19 Turun, 2 Shelter Karantina di Gunungkidul Dinonaktifkan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemkab Gunungkidul memutuskan menonaktifkan dua selter karantina untuk warga yang dinyatakan positif corona. Keputusan ini dilakukan tidak lepas adanya penurunan kasus yang signifikan di Gunungkidul.
Kepala Seksi Perlindungan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Gunungkidul, Suyatin mengatakan, untuk karantina warga positif, pemkab menyediakan dua shelter yang berada di Kalurahan Petir, Rongkop dan Wisma Wanagama di Kalurahan Banaran Playen. Pada saat terjadi lonjakan kasus, keduanya sempat digunakan untuk karantina warga.
Advertisement
Meski demikian, sambung dia, keduanya sudah dinonaktifkan dikarenakan jumlah pasien yang dinyatakan positif terus menurun sehingga shelter ini tak dipakai lagi. Untuk shelter di Kalurahan Petir sudah tidak terpakai lebih dari satu bulan yang lalu. Sedangkan, di shelter Wanagama pada 18 septermber lalu juga sudah tidak ada warga yang menempati wisma milik UGM ini.
Baca juga: Jogja Akan Bentuk Relawan Kebakaran di 45 Kelurahan
“Kebetulan kerja sama berkahir 24 September lalu, jadi kami serahkan kembali ke pemiliknya,” kata Yatin kepada Harianjogja.com, Kamis (30/9/2021).
Menurut dia, keputusan tidak menggunakan shelter untuk karantina dikarenakan jumlah kasus penularan di Gunungkidul yang menurun secara signifikan. Meski demikian, Yatin mengakui sewaktu-waktu ada lonjakan kasus, maka keduanya bisa diaktifkan kembali.
“Mudah-mudahan tidak ada lonjakan klaster lagi sehingga shelter karantina tidak perlu dihidupkan lagi,” ungkapnya.
Ditambahkan dia, penyediaan selter sebagai upaya mengurangi laju penularan. Hal ini dikarenakan untuk memaksimalkan pengawasan terhadap pasien positif karena di shelter juga tersedia petugas medis yang memantau kesehatan para pasien.
Baca juga: Kemarau Basah Sebabkan Harga Tembakau DIY Anjlok
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, kasus penularan corona pada saat ini dalam tren penurunan. Meski demikian, masyarakat diminta tetap waspada karena kasus dapat melonjak setiap saat. “Protokol kesehatan harus terus dijalankan untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Sebab, jika abai maka potensi lonjakan kasus bisa terulang kembali,” katanya.
Menurut dia, meski masih terkendali, namun jumlah penularan setiap harinya terus naik turun. Sebagai gambaran, pada Selasa (28/9/2021) terdapat lima kapanewon yang dinyatakan bebas corona. Namun sehari berikutnya, jumlahnya berkurang karena berdasarkan data yang masuk ada 15 kapanewon yang ada kasus corona.
“Makanya kami tidak bosan untuk mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, guna memaksimalkan penanggulangan, kami juga terus berupaya memperluas pelaksanaan vaksinasi corona,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Nathan Tjoe Aon Gabung Lagi, STY Yakin Kejutkan Korsel Jumat Dini Hari
- Lobi Erick Thohir Jempol, SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe hingga Akhir Turnamen
- Kecelakaan di Jalan Solo-Jogja Delanggu Klaten, Pemotor asal Magetan Meninggal
- Prediksi Susunan Pemain Persik Kediri Vs PSS, Misi Sleman Hindari Degradasi
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Jadwal Pemadaman Listrik Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024, Cek Lokasi!
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Jogja Bulan April 2024
- Tempati Selter Sementara, Pedagang Pasar Terban Keluhkan Jumlah Pembeli Menurun
Advertisement
Advertisement